Author: Success and Wisdom,
•6:15 AM




Disuatu telaga besar milik seorang saudagar kaya, hidup lah bermacam-macam ikan dengan suka cita. Telaga yang begitu besar dengan berbagai macam tanaman air yang menghiasi, memberikan suasana tenang bagi siapa saja yang melihatnya. Tepat ditengah telaga tersebut, terdapat sebuah air mancur kecil, yang menghasilkan gelembung-gelembung udara didalam air. Ikan yang berada didalam telaga tersebut terlihat kesana kemari dengan gembira bermain-main dengan gelembung-gelembung air tersebut.

Sang saudagar kaya sangat mencintai ikan-ikannya sehingga dengan rajin setiap harinya, dia memberi makan ikan-ikan tersebut dengan udang-udang kecil yang dihaluskan. Hampir ratusan ikan yang tinggal didalam telaga tersebut, dengan berbagai macam jenis dan bentuknya. Dari ratusan ikan tersebut, terdapat seekor ikan mas bertubuh besar dan berwarna emas. Sepintas ikan ini sangatlah lincah dan menarik, namun ada satu sifat jelek yang dimiliki ikan ini, yaitu sifat ketergantungannya.

Pada saat siang hari, ikan-ikan di telaga tersebut seperti biasa menanti tuannya untuk diberi makan, termasuk si ikan mas. Namun setelah ditunggu-tunggu sang saudagar kaya yang dinanti tidak datang juga. Ternyata karena suatu kesibukkan mengharuskan sang saudagar kaya untuk keluar kota untuk waktu yang agak lama. Ikan-ikan ditelaga tersebut berinisiatif memakan tanaman air yang ada disekitar telaga tersebut, hanya si ikan mas yang tetap menunggu dan menunggu

"Hai ikan mas, makanlah tanaman air ini, kamu tinggal menggigit dan mengunyahnya, untuk makan siang kamu" Teriak ikan-ikan yang lain kepada si ikan mas

"Tidak, akan tidak bisa memakan dan mengigitnya. Saya tidak bisa. Saya akan menunggu tuan kita memberi makan saja" Jawab ikan mas itu dengan ketusnya

Hari semakin malam, namun sang saudagar kaya yang ditunggu ikan mas tersebut, tidak kunjung datang. Ikan-ikan yang lain, sudah kenyang menyantap tanaman air, hanya si ikan mas yang kelaparan karena belum memakan apa pun. Akibat menahan lapar yang begitu dahsyat, si ikan mas mulai merasa lemas di sekujur tubuhnya, namun dia tetap merasa tidak bisa memakan tanaman air tersebut, karena dia terbiasa diberikan makan oleh tuannya.

Sudah 2 hari, si ikan mas menahan lapar dan akhirnya tubuhnya pun kaku karena kelaparan, di lubung makanan yang berlimpah. Dia mati bukan karena tidak ada makanan, namun karena sifat ketergantungan terhadap orang lain.

~Banyak sekali kita melihat di kehidupan ini, sifat ketergantungan yang berlebih terhadap orang tua, saudara dan terhadap orang lain. Sifat ketergantungan yang berlebih akan membuat diri kita tidak terasah, merasa tidak percaya diri dan tidak mampu memekpresikan kemampuan diri kita. Kita boleh belajar, mengikuti dan dimotivasi oleh orang lain, namun hendaknyalah kita harus selalu yakin pada kemampuan diri kita dan menjadi diri kita sendiri, karena setiap orang punya kemampuan untuk menjadi sukses, hanya pandangan dan perjuangan akan arti sukses yang salah, yang menghalangi datangnya kesuksesan tersebut. Jadilah diri anda seutuhnya!!!~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

|
Author: Success and Wisdom,
•7:04 PM









Tenzing Norgay adalah nama orang. Mungkin sebagian dari kita akan mengatakan sebagai nama yang aneh..dan darimana orang itu berasal? Mungkin sebagaian orang ada yang mengenal nama ini atau mungkin juga tidak. Namun bagaimana kalo Sir Edmund Hillary? ya tentu saja semua orang mengenal nama besar beliau.

Sir Edmund Hillary adalah seorang pendaki gunung tertinggi didunia, Puncak Gunung Everest, pertama didunia. Tetapi saat ini kita tidak sedang membahas Sir Edmund Hillary, sebagai pendaki gunung tertinggi pertama di dunia, namun Tenzing Norgay.

Tenzing Norgay adalah seorang penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai pemandu jalan bagi pendaki gunung yang berniat untuk mendaki puncak gunung Everest. Tenzing Norgay (Orang Nepal menyebutnya Sherpa) adalah pemandu bagi Sir Edmund Hillary. Pada tanggal 29 Mei 1953 jam 11.30, Tenzing Norgay bersama Sir Edmund Hillary berhasil mendaki puncak gunung Everest, dengan ketinggian 29,028 kaki diatas permukaan laut, dan menjadi orang pertama yang kemudian memberikan inspirasi bagi pendaki-pendaki gunung berikutnya untuk mengikuti prestasi mereka.

Pada rentang waktu 1920 sampai 1952, tujuh tim ekspedisi yang berusaha untuk menaklukkan puncak gunung Everest mengalami kegagalan. Keberhasilan Sir Edmund Hillary pada saat itu sangatlah fenomenal mengingat baru berakhirnya perang dunia II, dan menjadi semacam inspirator untuk meningkatkan kembali kepercayaan diri bagi seluruh dunia.

Karena keberhasilannya Sir Edmund Hillary mendapatkan gelar dari Ratu Inggris yang baru saja dilantik saat itu Ratu Elizabeth II dan menjadi orang yang paling dikenal didunia. Tetapi dibalik keberhasilannya Tenzing Norgay memiliki peranan yang sangat besar, namun mengapa Tenzing Norgay tidak terkenal, dan mendapat semua yang didapat oleh Sir Edmund Hillary? Padahal ia adalah pemandu yang membantu dan mengantarkan Sir Edmund Hillary ke puncak gunung Everest. Seharusnya bisa saja dia yang menginjakkan kaki pertamanya di puncak gunung Everest, bukan Sir Edmund Hillary.

Sesaat setelah Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay kembali dari puncak gunung Everest, semua reporter mengejar dan berebut untuk mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay. Berikut petikan dari wawancaranya:

Reporter : "Bagaimana perasaan dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung Everest"
Tenzing Norgay: " Sangat senang sekali"
Reporter : "Anda kan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentu saja posisi anda berada didepannya, bukankah seharusnya anda menjadi orang pertama yang menginjakki puncak gunung Everest?"
Tenzing Norgay : " Ya, benar. Pada saat tinggal selangkah lagi, saya mempersilakah dia untuk menjejakkan kakinya. dan menjadi orang pertama pendaki gunung Everest."
Reporter: " Mengapa anda melakukannya"
Tenzing Norgay : " Karena itu adalah impiannya, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasil mengantar dan membantunya mengapai impiannya"

Ya, demikianlah sekelumit cerita mengenai kisah tentang Tenzing Norgay, yang senang dan dengan iklas membantu seseorang untuk mencapai keberhasilan tanpa memikirkan dirinya sendiri.

~Sungguh luar biasa cerita diatas, Sifat dan sikap yang dimiliki oleh Tenzing Norgay, dengan mementing kepentingan orang lain, tanpa memikirkan imbalan ataupun jasa, tentu saja memberikan semangat tinggi dalam menjunjung nilai rendah hati. Apabila kita dapat berpikir dan bertindak sedemikian rupa, niscaya dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang berjiwa besar dengan pemikiran dan hati yang bijak. Semoga cerita diatas dapat menjadi kan inspirasi bagi kita semua, untuk berusaha dan menjadi teladan bagi semua orang~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

(Cerita disadur dari maillist dharmajala@yahoogroups.com)

|
Author: Success and Wisdom,
•11:13 PM






Disuatu desa yang dekat dengan pergunungan, tinggallah seorang nenek yang sebatang kara. Dia tinggal sendirian dan hanya ditemanin oleh seekor anjing kecil, sahabat sejatinya. Sehari-hari nenek tua tersebut bercocok tanam di halamannya yang kecil, menanam beraneka macam sayur-sayur sebagai sumber makanannya.

Dia telah lama ditinggal oleh keluarga tercintanya, suaminya telah lama meninggalkannya karena menikah lagi dengan seorang janda kaya. Sedangkan anak semata wayangnya meninggal pada saat berusia 5 tahun akibat terjatuh di sungai tak jauh dari tempat sang nenek tua tinggal. Namun walaupun hidup sebatang kara, nenek tersebut selalu bersikap riang dan tersenyum kepada siapa saja yang ditemuinya, sekalipun dengan anjing ataupun hewan-hewan yang dilihatnya. Dia selalu menyapa setiap orang yang dijumpainya.

Sikap riang dan ramah tersebut membuat semua orang menyukainya, dan memberinya julukan Si Nenek Bijaksana.

Suatu hari, tak jauh dari rumah si nenek bijaksana, terlihat seorang pemuda yang sedang patah hati sambil membawa sebilah pisau tajam yang ditancap2kan ke tanah. Sesekali pemuda itu terlihat duduk diam, dan tak lama kemudian terlihat wajahnya yang kusut memandang kosong ke suatu arah yang tidak jelas.

Melihat pemuda tadi, si nenek bijaksana tahu bahwa pemuda tersebut banyak memiliki masalah dan dia pun mendekatinya. Disapanya ramah si pemuda tersebut:
"Wahai anak muda, kenapa engkau begitu kusut, apa yang menjadi masalah bagi mu? mungkinkah aku dapat membantunya?' tanya si nenek ramah
Pemuda tadi memandang sang nenek dan seketika kembali memandang suatu arah dengan tatapan kosongnya tanpa menjawab perkataan nenek tersebut sedikit pun

Melihat sikap pemuda tersebut yang tidak mengabaikan kata-katanya, sang nenek pun tersenyum dan diambilnya pisau ditangan sang pemuda dan diukirnya satu kata ditanah tepat didepan sang pemuda. Satu kata tersebut adalah LEPASKANLAH.

Melihat kata tersebut sang pemuda menitikkan air mata, dan menatap sang nenek dengan berkata:
"Saya telah memikirkan masalah ini sampai berapa minggu, dan aku pun berniat untuk bunuh diri karena selalu tidak berhasil mengikuti ujian menjadi seorang pejabat negara walaupun telah aku ikuti berulang-ulang kali, namun satu kata dari mu membuat aku mengerti arti hidup"

"Anak muda, apapun masalah mu, jangan menyiksa dirimu seperti ini. Karena ingatlah apapun masalahmu pasti ada pemecahannya, bila kamu mau berpikir untuk melepaskannya" sahut sang nenek

"Jadikanlah masalah sebagai proses hidupmu, bukan sebagai beban dalam kehidupan mu, karena dengan begitu kita akan dapat menghargai hidup ini dengan sungguh-sungguh" lanjut sang nenek

Sang nenek bijaksana pun menceritakan hidupnya yang sebatang kara namun dapat menikmati hidup ini tanpa merasanya sebagai beban. Sang pemuda yang mendengarkan cerita sang nenek bijaksana pun menyadari masalah yang dihadapinya tidak lah sebesar masalah yang dihadapi sang nenek namun dirinya cepat menyerah dan mengambil jalan pintas untuk memecahkan masalah tersebut.

~Jangan jadikan masalah "kecil" sebagai alasan kita untuk tidak bisa sukses. sering kali kita jumpai dikehidupan sehari-hari, anak muda yang tidak mau melanjutkan sekolah karena tidak lulus ujian disekolah favoritnya, karyawan yang berhenti kerja karena gagal menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya, dan masalah-masalah "kecil" lainnya yang dijadikan tameng untuk tidak sukses dan putus asa. Ingatlah, "Masalah besar jadikanlah menjadi Masalah kecil, dan masalah kecil anggaplah hilang". Pola pikir demikianlah, yang menjadikan kita individu yang sukses dengan bijaksana. Jangan terpaku pada satu masalah "kecil". Lepaskanlah......masih banyak masalah dihidup kita. Jangan jadikan masalah "kecil" sebagai penghalang kesuksesan kita~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•7:46 PM



Seorang wanita muda sedang duduk termenung dikamarnya.sesekali diusapnya air mata yang tampak mulai mengering disekitar matanya. Mulutnya dikulum dengan wajah yang begitu kusut, seolah-olah menandakan dia dipenuhi sejuta masalah dikepalanya


Dipandangnya kaca yang menghadapnya dan sambil berteriak dia pun berkata :
“Aku selalu mencintainya...kenapa dia tega meninggalkan ku, begitu hinakah diriku sampai dia mau meninggalkan ku? Buat apa aku hidup lagi?

Suara teriaknya mengemah ke seisi kamar hingga ibunya yang berada di luar kamar pun mendengarkan teriakan anaknya. Dengan perasaan cemas dia pun mendekati kamar sang anak

Anakku ada masalah apakah gerangan yang membuat engkau berteriak begitu kerasnya?” tanya sang ibu. Sambil menanggis dipeluknya ibunya dan dia pun bercerita mengenai kekasihnya yang meninggalkan nya. Dengan senyum dan kehangatannya, sang ibu memeluknya dan mengusap kepala sang anak dengan penuh kasih.

"Anakku, coba kamu lihat kepalamu. Dia selalu menghadap kedepan, namun tidak bisa menghadap kebelakang? Mengapa kepala diciptakan seperti itu, tahukah kamu apa sebabnya? Tanya sang ibu kepada anaknya

"Aku tidak pernah berpikir tentang itu. Bisa jelaskan kepadaku?"tanya anaknya dengan suara serak.

Tentu saja anakku, kepala kita diciptakan menghadap ke depan agar kita selalu melihat kedepan, bukan untuk menghadap ke belakang, selalu melihat masa lalu. Biarkanlah masa lalu hanya menjadi kenangan saja. Seperti halnya kamu, jangan karena kesedihan sesaat, kamu malah melakukan hal yang tidak terpuji. Biarkanlah semua sebagai masa lalu mu, sebagai bagian dari hidup mu” Nasehat ibunya kepada sang anak

Ingatlah anak ku, selalulah melihat kedepan, dan jangan menyesal apapun yang telah terjadi pada kita, karena itu adalah bagian dari proses hidup kita” lanjut sang ibu

Terima kasih ibu, aku mengerti sekarang” Jawab sang anak sambil memeluk sang ibu

"Jangan Pernah Lari Dari Masalah, Hadapilah Dan Masalah Pun Akan Terselesaikan" Pepatah yang sangat cocok untuk kita renungi. Kadang kala, sebuah masalah kecil mampu membuat kita menyerah dan mengambil jalan pintas untuk menyelesaikannya. Hadapilah, dengan selalu melihat kedepan, jangan terlarut berlebihan terhadap suatu masalah, karena orang bijak adalah orang yang selalu menatap kedepan dan menganggap masa lalu sebagai bagian dari sebuah proses hidup"

Dari Saya,

Success an Wisdom

Bodhi Taruna

|
Author: Success and Wisdom,
•7:25 PM









Alkisah di negeri Tiongkok kuno, terdapat sebuah kerajaan yang begitu megah, yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana. Rakyat-rakyat begitu makmur, dan pajak negara yang bebankan ke mereka pun telah dihapuskan oleh raja, sehingga rakyat sangat memuja raja mereka tersebut.


Didalam kerajaan, terdapat jenderal-jenderal perang pilihan yang begitu gagahnya. Mereka tampak begitu bersahaja dan melindungi bawahannya. Namun dari sekian banyak jenderal perang tersebut, terdapat seorang jenderal perang yang sangat sombong dan congkak. Dia sebenarnya adalah seorang prajurit yang baru saja diangkat menjadi jenderal karena suatu jasa kepada raja. Namun hal itu malah membuatnya menjadi lupa diri dan sombong.

Dia selalu mengeluarkan perintah-perintah yang aneh, dan meminta prajurit-prajuritnya untuk menghormati nya layaknya seorang raja. Setiap bertemu dengan nya, prajurit-prajurit akan menyembahnya dan mengucapkan salam "Wan Xui...Wan Xui...Wan Wan Xui...." (" Panjang Umur..Panjang Umur...Panjang Umur Selama-lamanya"), yang sebenarnya salam itu hanya harus diperuntukkan kepada raja.

"Aku Adalah pimpinan kalian, dan kalian harus mengikuti perintah ku, atau kalian akan mati. Tidak ada ampun buat pembangkang" Sahut Jenderal tersebut kepada prajurit-prajurit mereka

Prajurit-prajurit bawahannya pun merasakan tekanan moral yang sangat besar, dan mereka pun dengan terpaksa mengikuti kemauan si Jenderal. Hal itu membuat jenderal-jenderal senior pun prihatin.

Pada suatu hari seorang jenderal yang paling senior dikerajaan tersebut, bermaksud memberikan petuah kepada jenderal kecil tersebut. Dia pun mengajak jenderal kecil itu untuk pergi ke suatu padang rumput. Dengan perasaan terpaksa, jenderal kecil pun mengikuti jenderal senior tersebut, dan berkata :

"Mengapa engkau mengajak ku kemari, wahai jenderal" sahut jenderal kecil dengan ketus
"Wahai jenderal , saya melihat engkau begitu pesat dalam berkarir dan memiliki wawasan yang sangat luas, aku pun bermaksud ingin mengajak mu untuk berdiskusi sejenak" jawab jenderal senior itu dengan ramah.
"Apa yang hendak engkau diskusi kan, kata kan lah" Kata jenderal kecil tersebut
"Coba kau lihat kadal yang ada di sana, apakah menurut mu kadal dapat terbang seperti burung diatas?" tanya jenderal senior tersebut
"hahahha....pertanyaan bodoh, tentu saja tidak, kadal hewan darat, tentu saja tidak dapat terbang seperti hewan di udara, itu pertanyaan gampang kenapa engkau bertanya seperti itu" Tanya jenderal kecil itu sombong

"Menurut mu apa yang akan terjadi apabila kadal tersebut ingin juga terbang wahai jenderal" tanya jenderal senior itu kembali
"Tentu saja dia akan mati karena akan jatuh ke tanah...., bukan begitu jenderal" sahut jenderal kecil
"Iya...begitu juga lah kita
. Sebagai manusia kita pun harus tahu posisi kita, dan apabila kita memaksakan untuk menjadi posisi yang bukan milik kita, kita pun akan "mati" seperti halnya kadal itu bukan" kata jenderal senior itu sambil tersenyum ramah

Seperti disambar petir, sang jenderal kecil pun merasa kesalahannya. Bahwa dia adalah seorang jenderal dan tidak dapat menganggap dirinya sebagai raja, karena apabila hal itu ketahuan raja, tentu saja kematian sudah di depan mata.

~Banyak sekali kita melihat didunia ini, seorang karyawan yang merasa seperti atasan bagi karyawan lainnya, bertindak seenaknya, tanpa menyadari posisi ataupun jabatan mereka. Adalah sangat bijaksana apabila kita mengetahui dan bertanggung jawab atas posisi maupun jabatan kita, dan jangan melebihi wewenang yang bukan menjadi milik kita, karena tentu saja, kita akan "mati" dalam pergaulan kita. Janganlah merasa sebagai raja, apabila kita hanyalah seorang jenderal ataupun prajurit. Dengan bersungguh-sungguh dan bekerja keras dengan penuh tanggun jawab, niscaya posisi itu akan datang sendirinya, tanpa harus kita bertindak layaknya seorang jenderal kecil yang merasa dirinya seorang raja gadungan~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

|
Author: Success and Wisdom,
•6:56 PM








Alkisah disuatu desa yang begitu rindang, yang dipenuhi dengan perpohonan disekitarnya, tumbuhlah sebuah pohon mahoni yang begitu besar, menjulang tinggi seolah-olah ingin memberitahukan dunia betapa kuatnya dia, yang terlihat gagah. Tampak dia begitu memancarkan pesona wibawa bagi siapapun yang melihatnya. Tak jauh dari tempat pohon mahoni itu berada, tumbuhlah sebatang bambu yang mendampingi pohon mahoni tersebut. Namun apabila dilihat dari kasat mata, sungguh suatu pemandangan yang begitu kontras, bagaikan langit dan bumi, pohon mahoni yang begitu gagahnya dengan ranting-ranting besar yang menghiasinya, dan sebatang bambu yang begitu ramping, dengan dahan yang melengkung ke bawah.

Walaupun mereka berbeda, namun mereka selalu hidup berdampingan, sang bambu yang rendah hati selalu menyapa pohon mahoni setiap harinya, mereka berbincang dan berbincang. Pohon mahoni selalu suka menyombongkan dirinya, betapa besar dan hebatnya dia, sang bambu tidak pernah jemuh untuk mendengarkan kesombongan si pohon mahoni sambil tersenyum dia selalu membalasnya dengan pujian dalam ketulushatiannya.

Suatu malam hujan deras menguyur desa tersebut disertai angin yang berhembus dengan kencangnya. Suara gemuruh guntur turut membuat suasana cekam malam hari itu, banyak pohon-pohon bertumbangan, karena tidak kuat menghadapi hembusan angin kencang. Si pohon mahoni dan bambu pun turut terkena terpaan angin kencang, mereka mencoba bertahan dan berusaha untuk tidak tumbang.

Sang pohon mahoni yang panik, berusaha menahan angin kencang tersebut dengan badan nya yang besar. Namun badannya tidak cukup besar untuk menahan laju angin yang begitu kencang, dan akhirnya tumbanglah pohon mahoni tersebut. Sang bambu yang berada disampingnya pun terkena tiupan angin kencang, namun dia tidak menahan deruan angin kencang, dia hanya mengikuti kemana pun arah tiupan anginnya, dengan fleksibelnya dia bergemulai dengan hembusan angin, dan akhirnya angin kencang telah berlalu, sebatang bambu tetap tumbuh dengan indahnya, disamping pohon mahoni yang tumbang akibat terpaan angin kencang.

~Dalam pencapaian sukses, manusia selalu dihadapi oleh realitas masalah yang selalu datang silih berganti. Namun menjadi insan yang sukses harus mampu menghadapi masalah tersebut dengan kefleksibelan diri kita mengikuti dan mengetahui sebenarnya masalah yang sedang kita hadapi dan melakukan penyelesaian dengan fleksibel. Seperti sebatang bambu yang mengikuti terpaan angin dengan fleksibel, begitu juga kita harus menyikapi masalah dan tidak kaku akan satu penyelesaian saja. Karena apabila kita hanya monoton, dan menggangap kita hebat tanpa berusaha fleksibel, dengan memberikan solusi yang sama pada suatu masalah, niscaya kita akan tumbang seperti pohon mahoni yang besar~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•8:03 PM








Disuatu senja disebuah rumah yang sederhana, tampak seorang pemuda yang duduk menghadap pintu, dengan raut muka yang penuh pemikiran serius. Sesekali dihelanya napasnya yang panjang, menandakan dia sedang memiliki masalah yang serius.

Ibunya yang memperhatikannya, mendekatinya dan bertanya :
"Apa yang membuat mu begitu bersedih anak ku, apa yang sedang kau pikirkan, ceritakanlah kepada ibu mu nak" sahut ibunya sambil tersenyum
"Aku sangat malu pada ibu, aku sudah mencoba, namun aku selalu gagal. Aku tidak akan bisa bekerja bu, aku selalu ditolak oleh setiap perusahaan dimanapun aku melamar" Jawabnya penuh sedih

Mendengar jawaban ibunya, dikeluarkannya selembar uang $100, dan kembali ibunya berkata:
"Kau lihat uang ini, menurut mu apakah kau menginginkannya" Tanya ibunya
"Tentu saja, hanya orang gila yang tidak mau uang $100 bu" Jawab anaknya cepat
Mendengar jawaban anaknya, diremasnya uang kertas $100 itu, dan kini uang tersebut penuh dengan remasan dan kerutan
"Kalo uangnya begini lusuh, apakah kau tetap mau uang ini" Tanya ibunya kembali
"Tentu bu, itu tetap $100, tentu saja aku mau" Jawab anaknya cepat
Dan kembali ibunya meremas uang tersebut, bahkan diinjak-injaknya uang tersebut hingga sekarang kondisinya sangat kotor.
"Bagaimana dengan uang yang telah menjadi sangat kotor ini, apakah kau mau?" Tanya ibunya sekali lagi
"Tentu apapun bentuknya, itu adalah $100, dan tidak berubah sedikit pun" Jawab anaknya yakin

"Benar sekali kata-kata mu nak, uang tersebut tidak berubah nilainya walaupun bentuknya sudah sangat kotor, dan tahukah kamu kita pun harus menjadi seperti uang tersebut anak ku"
Ibunya melanjutkan kata-katanya " Walaupun ibu menginjaknya, meremasnya, namun dia tetaplah uang $100, karena dia tetap bernilai. Ingat anak ku walaupun engkau mengalami kegagalan, jangan pernah engkau menyesal, buktikanlah diri mu bernilai dengan berani menghadapi kegagalan karena hanya orang gagal lah yang bisa menjadi sukses"

Begitu mendengarkan kata-kata ibunya, sang pemuda tersadar dan berjanji untuk menjadi bernilai seperti uang $100 tadi.

~Kegagalan adalah suatu proses menuju kesuksesan. Tidak ada kesuksesan yang didapat tanpa kegagalan pada tahap awalnya. Namun inti dari kesuksesan itu sendiri adalah pemberian nilai pada diri kita, sehingga menjadikan kita lebih berharga. Sama seperti uang $100, bagaimana pun bentuknya, dia tetap bernilai. Begitu juga kita walaupun kegagalan demi kegagalan selalu mendatangi kita, namun kita harus berani menghadapinya dan berani untuk mencoba lagi, karena kita adalah orang-orang yang bernilai, dan sukses hanya menjadi orang-orang yang bernilai~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

(Artikel di Sadur dari email yang diterima oleh bodhitaruna@gmail.com, identitas pengirim di sembunyikan atas permintaan pengirim)

|
Author: Success and Wisdom,
•10:36 PM







Sebuah hati yang masih muda sedang membanggakan dirinya. Dia merasa dia lah hati yang terindah di dunia ini. Tidak ada yang bisa menandinginya. Begitu halus, tanpa celah dan begitu indah. Hati-hati yang lain pun memandang dengan penuh pesona, sambil mengagumi keindahan hati tersebut.

Tiba-tiba datanglah sebuah hati yang sudah begitu tua, dengan penuh bagian yang tidak rata, akibat luka-luka yang mengering di hati tua tersebut. Dia pun berkata:
"Hati mu memang begitu indah hati muda, namun sesungguhnya keindahan hati mu tertentu saja tidak bisa melebihi keindahan diri ku" Kata hati tua kepada hati muda
Hati muda berpikir dia begitu tua, apa yang bisa di banggakan darinya, tidak ada yang istimewa dari hati tua ini. Dia pun berkata:
"Wahai hati tua, engkau penuh dengan luka-luka dan tubuhnya yang tak beraturan, apa yang bisa dibanggakan dari mu, kenapa engkau mengatakan engkau begitu istimewa?" Cibir sang hati muda

"Dengarkanlah hati muda, tubuh mu memang begitu sempurna, namun tahukah engkau darimana asal luka ditubuhku ini? " tanya si hati tua
"Aku selalu memberikan sebagian kasih ku kepada orang yang memerlukannya dengan memberikan sedikit tubuh ku, dan mereka juga biasanya membalasnya dengan memberikan sedikit tubuhnya untuk aku, makanya aku penuh luka dan tidak teratur"

"Aku selalu memberikan kasih ku tanpa meminta apa pun, kadang yang menerima sedikit dari tubuh ku, tidak membalas dengan membagikan sedikit dari tubuh ku juga, namun aku selalu senang apabila bisa membagikan kasih ku kepada siapa saja yang membutuhkan"

Mendengar hal tersebut, si hati muda pun menyobek sedikit tubuhnya dan dibagikan kepada si hati tua, dan hati tua pun menerima dengan memberikan sedikit bagian tubuhnya juga. mereka tersenyum dan merasakan kebahagiaan bersama
"Walaupun sekarang tubuh ku sudah tidak sempurna lagi, namun aku merasakan betapa berharga diri ku sekarang, dengan berbagi kasih, terima kasih hati tua" ujar sang hati muda

~Kadangkala sifat egois, memenjarakan untuk menjadi makhluk individual, mementingkan diri sendiri, tanpa memikirkan sekitar kita, namun tanpa kasih, hidup kita tidak akan memiliki makna lebih, tanpa kasih kita hanya hidup dalam keterikatan manusiawi. Mulailah berbagi kasih dengan siapapun, tanpa mengharapkan pamrih apapun. Maka kasih-kasih yang tulus akan segera menghampiri anda dan kebahagiaan anda~

Dari Saya,

Bodhi Taruna

Success and Wisdom
|
Author: Success and Wisdom,
•6:24 PM








Alkisah dicerita di jaman tiongkok kuno, terlihat seorang anak kecil bernama xing-xing, sedang berada disuatu pasar yang ramai bersama ibunya. Satu persatu jalan dipasar itu dilewati mereka untuk mencari barang-barang kebutuhan mereka. Tepat di sebuah toko perhiasan, xing-xing melihat sebuah kalung mutiara plastik yang begitu indahnya, timbul keinginan untuk mendapatkannya, dan dia pun merengek untuk dibelikan oleh ibunya.

"Ibu, boleh kah aku meminta kalung mutiara itu? belikan untuk ku ibu, dan aku akan mengikuti apapun perkataan ibu" sahutnya merengek
"Xing-xing kalung itu harganya tidak murah, namun ibu akan membelikannya untuk mu, namun berjanjilah, setiba kamu dirumah, kamu harus membantu ibu bekerja, kamu setuju" jawab ibunya
"Baik ibu" sahut xing-xing cepat

Sesampainya dirumah, xing-xing pun mengerjakan semua permintaan ibunya, untuk membantunya membereskan rumah. Setelah selesai membantu ibu nya bekerja, xing-xing pun memakai kalung mutiara plastik itu pemberian ibunya, begitu senangnya dia, sehingga setiap hari dia selalu memakai kalung itu kemana saja.

Hari pun berlalu, dan xing-xing masih saja menggunakan kalung plastik tersebut, ibunya pun mendekatinya dan berkata
"Xing-xing, beberapa bulan ini, kalung mutiara plastik itu selalu menemani mu, boleh kah bila ibu memintanya?" tanya ibu nya
"Jangan ibu, aku sangat menyukainya, aku mohon" sahut xing-xing begitu cemas
"Baiklah ibu tidak akan memintanya" kata ibunya tersenyum

Esoknya ibunya pun kembali meminta kalung mutiara itu kepada anaknya, namun sama saja jawaban dari xing-xing, menolaknya dan menolaknya, namun ibunya selalu tersenyum mendengar jawaban sang anak.

Pada suatu hari, tanpa sengaja xing-xing merusak kalungnya, sehingga dengan sedihnya dia melihati kalungnya yang telah rusak sambil menanggis, dengan tanggisan xing-xing ibunya pun mendekatinya
"Kenapa xing-xing kamu menanggis"
"Kalung ku rusak oleh kecerobohan ku bu, aku sedih sekali" sahut xing-xing sambil terisak-isak menahan tanggisannya
Ibunya pun mendekat, dan dibelainya xing-xing sambil berkata
"Tahukah kamu kenapa ibu selalu meminta kalung mu?"Tanya sang ibu
"Tidak bu" jawab xing-xing singkat
"Ibu tidak mau kamu terlalu senang dengan kalung itu, sehingga kamu menjadi terikat dengan kalung yang kamu miliki" kata ibunya
"Bila kamu terlalu terikat dengan sesuatu dan puas dengan apa yang kamu miliki sekarang, kamu akan malas untuk berusaha mendapatkan yang lebih baik lagi, berhenti belajar, dan kamu akan menjadi katak dalam tempurung"
"Ingatlah itu sebagai pedoman diwaktu kamu dewasa nanti" kata sang ibu sambil menyerahkan sebuah kantong yang berisikan kalung permata asli.
"Ibu telah menyiapkan kalung ini untuk ditukar dengan kalung mu yang lama, namun kamu selalu menolak nya bukan, jadikan lah ini sebagai pedoman hidup mu xing-xing"sahut ibunya sambil membelai xing-xing
"Terima kasih ibu, aku mengerti sekarang. Aku akan selalu berusaha menjadi lebih baik, dan tidak cepat puas dengan apa yang aku miliki sekarang" sahut xing-xing dengan gembira mendapatkan kalung permata asli

~Kadang kita terlalu takut untuk menyerahkan apa yang kita miliki sekarang, untuk mendapatkan hal yang lebih baik. Kita suka terlarut dengan keadaan yang kita miliki, dan menganggapnya sebagai nasib. Seperti pepatah china yang mengatakan "Melepas ikan kecil untuk mendapatkan ikan besar", haruslah kita bertindak sedemikian, untuk selalu mencoba hal yang lebih besar, dengan perencanaan yang tepat, dan berani melepaskan hal yang kecil yang kita punya, untuk mendapatkan hasil yang lebih dahsyat. Maka kita akan menjadi orang besar yang sukses~

Dari Saya

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

|
Author: Success and Wisdom,
•6:29 PM







Nun Jauh di sana, bertahun-tahun yang silam, di sebuah kota kecil di India kuno, terlihatlah seorang pemuda sedang duduk termenung dekat sebuah taman, raut wajahnya penuh dengan ketidakbahagiaan, penuh kesal, dan mulutnya tak berhenti-henti mengeluarkan suara-suara keputusasaan.

Tak jauh dari tempat pemuda tadi, terlihat seorang kakek yang lanjut usia, sedang mendatangi pemuda tadi, melihat wajah pemuda yang begitu acuh akan kehadirannya, bertanya lah dia:
"Apa yang sedang kamu pikirkan wahai pemuda, kenapa aku melihat wajah mu penuh dengan kekesalan?"
"Dimanakah aku harus mencari kebahagiaan, kenapa aku tidak dapat menemukannya?" Jawab pemuda tadi tanpa menoleh ke sang kakek yang lanjut usia
"Oh...kalo kamu ingin mendapatkan kebahagiaan, tangkaplah capung yang berterbangan di taman disamping mu itu, dan bawalah kepada ku, maka akan aku beri jawaban mengenai kebahagiaan setelah itu" sahut kakek tersebut

Dengan wajah malas, dan langkah gontai, diikuti permintaan kakek tersebut, pergilah pemuda tadi ke taman tersebut, dan mulailah dia menangkap capung yang diminta sang kakek, namun sudah sekian lama mencari capung tersebut, tidak satupun capung yang dia dapatkan . Dia pun mulai berusaha dengan keras, berlari kesana kemari, tanpa tentu arah, di tabraknya rumput-rumput yang menghalanginya, dengan nafas yang terengah-engah, dia terus menangkap tanpa memperdulikan apapun yang ada didepannya, namun tetap saja tidak ada capung didapatnya.

Sang kakek yang memperhatikannya dari jauh, langsung mendekatinya, dengan tersenyum dia pun berkata :
"Begitukah engkau ingin mendapatkan kebahagiaan? dengan berlari tanpa tentu arah, menabrak apapun yang ada didepanmu, merusak rumput-rumput dan membuat capung-capung itu menjauhi mu? "
"Anak muda, mencari kebahagiaan sama dengan menangkap capung, semakin engkau ingin meraihnya, semakin dia menjauhi mu, ingat kebahagiaan itu bukan benda yang berwujud, dan bukan untuk dimiliki, kebahagiaan hanya bisa dirasa oleh hati" Lanjut sang kakek

Sang kakek pun mendekati taman dan tanpa susah payah ditangkap sebuah capung dari taman tersebut
"Untuk mendapatkan kebahagiaan, harus menggunakan hati. Dengan hati yang bersih, maka kebahagiaan akan datang dengan sendirinya. Selama hati mu penuh dengan ambisi untuk mendapatkan kebahagiaan, sesungguhnya kebahagiaan itu sendiri dengan sendirinya akan menjauh dari dirimu, mengertikan engkau anak muda" kata kakek tersebut sambil tersenyum kepada pemuda tadi
"terima kasih kek, aku telah mengerti" Sahut pemuda tadi dengan wajah yang riang

~Kebahagiaan bukanlah target yang harus kita capai, namun kebahagiaan adalah buah dari perbuatan baik kita. Dengan hati yang tulus dan menghargai semua proses hidup yang kita lalui dengan suka cita, niscaya kebahagiaan sudah adalah dalam diri kita. Namun seperti menangkap capung, semakin kita berlari tanpa arah, dengan ambisi untuk mendapatkan kebahagiaan, maka kebahagiaan akan menjauh dari kita. Jangan hanya bisa mengeluh, namun hargailah waktu kita sekarang ini, karena kebahagiaan akan menjadi milik orang yang menghargai hidup ~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna


|
Author: Success and Wisdom,
•7:17 PM







Alkisah dijaman tiongkok kuno, hiduplah seorang ayah beserta anaknya yang masih kecil berusia 7 tahun. Ibunya meninggal pada saat anak tersebut berusia 2 tahun, sehingga anak tersebut dirawat oleh pembantu suruhan ayahnya. Ayahnya adalah pengusaha yang sukses, sehingga waktunya selalu dihabiskan untuk bekerja dan mencari uang. Anak selalu merasakan kesepian dan pada suatu malam anaknya berkata pada ayahnya yang baru pulang dari kerja:

"Ayah kalo boleh tau berapa kan penghasilan ayah satu jam"
"Buat apa kamu tahu, sana pergi tidur" Sahut ayahnya ketus
Mendapat jawaban ayahnya yang ketus, anak tersebut pun terdiam dan membalikkan badannya menuju tempat tidur.

Keesokkan harinya, anaknya tersebut pun kembali menanyakan hal yang sama kepada ayahnya, kesal karena ditanya terus ayahnya pun menjawab:
"Satu jam ayah bisa menghasilkan uang 1 keping emas, kenapa engkau selalu bertanya begitu" tanya ayahnya penasaran

Anaknya berlari ke kamar dan kembali ke tempat ayahnya sambil mengambil sebuah celengan berbentuk ayam, dan memecahkannya. Dikumpulinnya kepingan-kepingan uang didalam celengan tersebut, dan dihitungnya.

Sang Ayah yang penasaran melihat tingkah anaknya pun bertanya:
"Apa yang kamu lakukan dengan uang tersebut, apakah engkau ingin membelinya dengan permen, tahukah kamu ayah mencari uang dengan susah?" tanya ayahnya dengan kesal
"Ayah, aku telah mengumpulkan uang yang ayah berikan kepada ku satu sen demi satu sen, dan aku berhasil mengumpulkan 1/2 keping emas, boleh kan aku membeli waktu ayah 1/2 jam saja? aku sangat merindukan ditemani ayah sewaktu tidur, bukan oleh orang lain, aku sangat ingin dipeluk dan merasakan kehangatan belaian orang tua, walaupun hanya 1/2 jam, aku mohon ayah" sahut anak tersebut sambil menahan isak air mata

Ayahnya yang mendengar kata-kata anaknya hanya bisa terdiam, dan tertunduk haru

~Kasih sayang orang tua melebihin apapun didunia ini, apalagi bagi anak-anak kecil, mereka butuh akan kehangatan orang tuanya, namun akibat kesibukkan dan dengan dalih ingin membahagiakan keluarga, kita terlalu sibuk dengan pekerjaan dan mengabaikan tanggung jawab kita yang lebih penting yaitu, memberikan perhatian dan pengertian kepada anak dan keluarga kita. Ingat, uang buka segalanya, karena uang tidak dapat membeli kebahagiaan sejati dalam hidup ini~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•8:28 AM






Jauh di perdalaman Afrika, hiduplah sekelompok gajah yang hidup dalam kebersamaan. Mereka selalu mencari makan bersama dan menghabiskan waktunya bersama. Mereka pun sangat bersahabat dengan hewan-hewan lain sesama penghuni hutan.

Namun dari kelompok gajah tersebut, ada seekor gajah kecil yang suka berbohong dan menipu. Dia akan tertawa apabila ada yang termakan oleh tipuannya. Seluruh hutan mengetahuinya namun mereka hanya kesal dan menahan kesabaran karena tipuannya.

"Akulah gajah terhebat dihutan ini, semua binatang telah termakan oleh tipuan ku" sahut gajah dengan angkuhnya

"Kenapa engkau selalu suka berbohong, apakah kamu tidak takut seluruh hutan tidak akan percaya dengan kata-kata mu nanti" nasehat gajah yang lebih tua kepada nya

"Tidak mungkin....." Sahut gajah kecil sambil berlalu

Siang harinya, gajah-gajah mencari makan bersama, sambil melintasi padang rumput yang luas, mereka berjalan berkelompok dan tidak ketinggalan si gajah kecil. Didalam perjalanannya, karena kecerobohannya, gajah kecil terjerat oleh akar pohon. Dia berteriak minta tolong namun gajah-gajah hanya memandang dan berkata :

"Sudah cukuplah kamu berbohongan, kita tidak akan percaya lagi pada mu"
gajah-gajah berjalan meninggalinya sendirian yang kesakitan.

Akibat teriakannya, serigala-serigala lapar yang sedang mencari mangsanya, mendekati gajah kecil tersebut, yang telah ditinggali rombongannya sendiri, sambil mengigit si gajah kecil dan tewas lah gajah kecil dalam kebohongannya

~"Mulut mu adalah harimau mu" adalah sangat tepat mengambarkan bagaimana kita harus menjaga kata-kata kita, hindari kebohongan, karena hanya akan menimbulkan ketidak percayaan orang lain terhadap kita. Mengingkari kepercayaan ataupun berbohong, hanya akan membuat kita direndahkan karena perbuatan kita~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•8:08 PM








Alkisah di negeri tiongkok kuno, tinggallah seorang ayah yang sangat bijaksana, beserta anak lelakinya disuatu desa yang damai. Sang ayah sangat menyayangi anak lelaki, namun dalam mendidik anaknya sang ayah tidak pernah memarahinya ataupun menggunakan kekerasan.

Pada suatu hari, sang ayah mengajak sang anak ke kota untuk membeli kuda. Mereka pun menumpang kereta kuda dari desa ke kota, karena jarak antar desa ke kota sangat jauh, tanpa merasa lelah, dan sang anak sangat senang karena baru kali ini lah dia menuju ke kota.

Sesampainya di kota, sang anak yang begitu gembira terus melihat sekeliling kota, dia menoleh ke kiri dan ke kanan, dan tanpa disadari, dia melihat ada pertunjukkan drama di tengah kota, dan timbullah niat untuk menonton pertunjukkan tersebut. Dia pun memisahkan diri dari ayahnya yang berjalan didepannya menuju ke pasar kota.

Hari sudah semakin siang, sang ayah terlihat panik mencari sang anak kesana kemari, setelah mengetahui anaknya tidak ada dibelakangnya. Dia begitu gelisah, semua liku pasar di kota tersebut pun di laluinya demi mencari anak kesayangannya itu. Akhirnya, dalam kebingungannya, dia duduk disebuah taman kota didekat pasar, dengan pandangan kosong. Tanpa disadarinya sang anak yang telah menonton pertunjukkan drama pun menghampiri ayahnya. Melihat anaknya datang sang ayah begitu gembira dan berkata :

"Darimana kamu dari tadi nak, ayah menelusuri seluruh pasar ini tapi tidak menemuhi mu"
"Saya mengikuti ayah dari belakang, namun karena ayah begitu cepat jalannya, saya pun tertinggal dan tersesat ayah" Kata anaknya berbohong

Sang ayah yang mengetahui anaknya bohong, pun tersenyum dan berkata :
"Baiklah, aku sebagai ayah tidak mampu menjaga mu, bahkan sampai kamu tersesat, mari kita pulang ke rumah, hari sudah semakin sore. Kamu naikilah kuda yang baru ayah beli, ayah akan berjalan kaki untuk merenungi kesalahan ayah"

Sang anak yang begitu terkejut mendengar jawab sang ayah, bermaksud ingin bicara, namun ayahnya telah berjalan kedepan menuju ke rumahnya didesa. Dalam penyesalannya sang anak melihat sang ayah yang berjalan penuh peluh di mukanya, terus berjalan menuju kedesa, untuk menemani ayah, sang anak memperlambat laju kuda yang dikendarainya.

Berjam-jam sang ayah berjalan menuju ke desa, dan dengan penuh isak tanggis sang anak pun turun dari kuda, dan menuntun ayahnya untuk menaikki kuda, sambil berkata:
"Saya tahu saya salah, saya telah berbohong, tolong jangan siksa diri ayah lagi, naik lah ke atas kuda ayah"

Ayah tersenyum sambil memeluk anak kesayangannya itu.

~Kekerasan tidak bisa dihadapin dengan kekerasan, namun kekerasaan harus dihadapin dengan kelembutan, pepatah yang sangat menarik, mencerminkan pribadi sang ayah dalam cerita diatas, dalam mendidik anak dipenuhi oleh kasih sayang, mendidik tanpa kekerasan, sungguh suatu kebijakkan yang patuh kita contoh. Andai saja kita mampu menirunya, tentu dunia ini akan dipenuhi kebahagiaan~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna


|
Author: Success and Wisdom,
•11:25 PM








Alkisah di sebuah desa, tinggallah seorang ibu bersama anak tunggalnya yang telah beranjak dewasa. Sang ibu dan anaknya tinggal dalam kehidupan yang sederhana, bahkan kekurangan semenjak ditinggal oleh suaminya karena sakit.

Pada suatu hari sang anak sehabis pulang dari kerja, duduk termenung seorang diri. Mukanya penuh kekesalan, dan mulutnya tidak habis-habis mendumel. Sang ibu yang begitu menyayanginya pun datang menghampirinya, dan berkata :

"Kenapa engkau terlihat begitu sedih dan penuh kekesalan anakku"
"Kenapa hidupku selalu penuh dengan masalah, semua orang ditempat ku bekerja tidak ada yang menghargaiku, mereka selalu mengolok-ngolok diri ku, padahal aku bekerja sekuat tenaga" sahut anak itu kesal
Sang ibu mendengarkan keluh kesah sang anak, dan berkata:
"Nak, coba kamu liat bunga sepatu di belakang rumah kita"
"Dia selalu tumbuh, dan memperlihatkan kecantikkannya, walaupun tidak ada yang melihatnya, dia selalu menunjukkan keindahannya, tanpa perna merasa lelah, dan begitu orang melihatnya, orang akan terpesona atas keindahannya" sambung ibu tersebut
"Maksud ibu" tanya sang anak

Sambil mengusap lembut kepala si anak, sang ibu pun melanjutkan kata-katanya
"Seperti bunga sepatu di belakang rumah kita, begitu jugalah kita harus bertindak. Kerjakan lah
pekerjaan mu sekuat tenaga mu, tanpa memperdulikan kata-kata orang lain. walaupun tidak ada yang menghargai kerja keras mu, namun nantinya mereka akan menyadari betapa luar biasanya kita, seperti bunga sepatu yang begitu indah ditaman"

Sang anak mengangguk tanda mengerti, dan tersenyum sambil memeluk ibu tercintanya
"Terima kasih atas nasehatnya ibu" ucapnya penuh haru

~Sering kali dalam bekerja, kita selalu diremehkan, diolok-olok, bahkan tidak dihargai kerja keras kita, namun selalu lah bepikir positif, tunjukkan profesionalitas kita dengan sungguh-sungguh, niscaya orang yang dulunya meremehkan kita pun akan terpesona oleh hasil dari kerja keras kita~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna


|
Author: Success and Wisdom,
•8:58 PM







Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil, namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu ditangkap pada malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom, tanpa diikat. Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus, lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari.


Yang menarik, tentu saja kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat. Namun, seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.

Jurusnya hanya satu, si penangkap tahu betul sifat para kepiting itu. Jika ada seekor kepiting yang nyaris meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Bila ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun. Begitu seterusnya, sampai akhirnya tak seekor kepiting pun yang berhasil kabur dari baskom.

Keesokan harinya, sang penangkap tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.

~Cerita diatas sama dengan kehidupan yang biasa kita alami. Orang disekitar kita selalu merasakan iri atas keberhasilan kita, dan selalu ingin menarik diri kita ke dalam lubang kegagalan. Namun kita pun harus menyikapi dengan bijak, selalu berpikir positif, biarkan pandangan-pandangan negatif selalu menghalangi kita, buktikan dengan bijak, bahwa sukses selalu datang bagi orang selalu bekerja keras, dan memiliki visi untuk menang~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

(Artikel disadur dari eksiklopedia perilaku hewan)
|
Author: Success and Wisdom,
•12:01 AM





Alkisah di negeri Tiongkok, tinggallah seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu, begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.

Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih utang para penduduk di sana. "Utang mereka sudah jatuh tempo," kata sang tuan.

"Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya mau diapakan?"

"Belikan sesuatu yang aku belum punyai," jawab sang tuan.

Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga
si bodoh menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang
dari para penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula
ketika itu tengah terjadi kemarau panjang.

Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya, "Belikan sesuatu yang belum aku miliki."

"Apa, ya?" tanya si bodoh dalam hati.

"Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?"

Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk.

"Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian," katanya.

Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan.

Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala, sambil memarahi nya.

"Benar-benar bodoh," omelnya.

Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka, pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu.

Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya.

Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang ikut serta. Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyambut mereka dengan riang dan hangat;,mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.

"Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?" tanya sang tuan.

"Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih utang kepada para penduduk miskin kampung ini," jawab si bodoh.

"Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala sesuatu. Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka. Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan. Sekarang tuan menuai cinta mereka."


~Kekuatan cinta kasih mampu menyatukan perbedaan status manusia. Cinta kasih yang universal yang harus kita bagikan kepada siapa saja di muka bumi ini, karena kesadaran kita adalah satu. Dengan cinta kasih maka akan memotivasi kita untuk melakukan kebajikan dalam hati. Seperti pepatah cina kuno "Berbuat kebajikan, bencana belum datang akan ditutupi oleh keberuntungan, namun berbuat jahat, keberuntungan mau datang, namun akan ditutupi oleh bencana" maka dari itu, sebarkanlah benih-benih cinta kasih dalam hidup kita, dan perbanyaklah berbuat kebajikan~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

|
Author: Success and Wisdom,
•7:35 PM








Alkisah disuatu siang hari yang cerah, terdapat seekor siput kecil yang sedang bersiap-siap melakukan perjalanan menuju sebuah pohon cerry yang sangat tinggi. Siput tersebut berjalan dengan pelannya menelusuri satu persatu dahan pohon cerry tersebut.

Waktu pun terus berlalu, hari-hari mulai berganti, namun siput kecil terus melanjutkan niatnya untuk memanjati pohon cerry tersebut. Burung-burung disekitar dahan pohon cerry itu pun mulai memperhatikan si siput dari atas. Mereka mencibir dan bersiul-siul seakan-akan ingin mengolok-ngolok si siput kecil.

Sampailah si siput itu di dahan dimana burung-burung berhinggapan. Melihat si siput sedang mendaki dahan tersebut, salah satu burung pun bertanya :

"Wahai siput kecil yang tolol, mengapa engkau berusaha memanjat pohon cerry ini, kamu tahu sendirikan, pohon cerry ini belum berbuah, dan tidak ada buah cerry diatas"

Si siput kecil dengan ramah, menjawab :

"Wahai sahabat ku burung, walaupun pohon cerry ini belum berbuah, namun sesampainya saya di atas pohon cerry tersebut, tentu lah pohon cerry tersebut telah berbuah"

Mendengar kata-kat si siput kecil, burung-burung terus mengolok-ngolok dan mengatakan si siput gila...

Musim semi pun telah tiba, dan bunga-bunga mulai tampak menghiasi hutan tersebut. Tampak si siput kecil yang masih mendaki pohon cerry dengan giatnya, pohon cerry pun telah berbuah dengan lebatnya. Si siput kecil pun telah sampai di dahan paling atas, dan menikmati buah-buah cerry yang begitu banyak, sedangkan burung-burung yang semula menghina si siput kecil pun mulai terdiam, dan menyadari kesalahan mereka mengolok-ngolok si siput kecil.

~Kerja keras, dan tekad yang membajalah, yang dapat menghantarkan orang ke pintu sukses. Dengan mimpi, kita memiliki kekuatan untuk mewujudkannya. Seperti si siput kecil yang percaya, bahwa pohon cerry akan berbuah, maka kita pun harus berusaha dengan keras, dan tekun, dan yakinlah diatas sana, sukses telah menunggu kita, jangan mudah menyerah.....dan biarkan orang-orang negatif yang menghina kita, buktikan bahwa kita bisa....~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna


|
Author: Success and Wisdom,
•8:33 PM





Alkisah dijaman Tiongkok kuno, disebuah kerajaan yang sangat megah, tinggallah seorang Raja yang sangat angkuh dan sombong. Dia sangat menginginkan dapat menguasai seluruh permukaan Tiongkok, sehingga tidak ada kepuasan didalam dirinya. Pada suatu pagi yang cerah, Raja bersama pengiringnya keluar dari istananya untuk menikmati udara pagi. Di keramaian, ia berpapasan dengan seorang pengemis.

Sang raja menyapa pengemis ini:
Apa yang engkau inginkan dari dariku, wahai rakyat ku”
Si pengemis itu tersenyum dan berkata:

Tuanku bertanya, seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba”
Sang raja terkejut, ia merasa tertantang:

Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!”
Maka sang pengemis pun berkata:

Hamba menyarankan agar Tuanku berpikir 2 kali, sebelum memenuhi keinginan hamba”

Ternyata Pengemis itu bukanlah pengemis sembarang, dia adalah dewa yang menjelma menjadi pengemis untuk menguji sang Raja, namun raja tidak menyadari hal itu. Timbul rasa angkuh dan tak senang pada diri raja, karena mendapat nasehat dari seorang pengemis.

Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi permintaanmu. apapun juga! Aku adalah Raja yang paling berkuasa dan kaya-raya”

Dengan penuh kepolosan dan kesederhanaan si pengemis itu mengeluarkan mangkuk sedekahnya sambil berkata:

Tuanku, hamba hanya minta tuanku mengisi mangkok ini dengan benda yang paling berharga yang perna dimiliki raja”

Bukan main! Raja menjadi geram mendengar 'tantangan' pengemis dihadapannya. Segera ia memerintahkan bendahara kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk si pengemis tersebut dengan emas! Kemudian bendahara menuangkan emas dari pundi-pundi besar yang di bawanya ke dalam mangkuk sedekah sang pengemis. Anehnya, emas dalam pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah tersebut.

Tak mau kehilangan muka di hadapan rakyatnya, sang raja terus memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan emas, intan berlian, telah habis dilahap mangkuk sedekah itu.Mangkuk itu seolah tanpa dasar, berlubang.

Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis , si pengemis pun akhirnya menampakkan wujud aslinya. Begitu terkejutnya Raja melihat sesosok dewa dihadapannya.

Wahai Raja yang serakah, dengarkanlah kesombongan dan keserakahan duniawi tidak akan habisnya, seperti mangkuk tidak beralas tersebut, berapapun besar harta yang kamu masukkan, akan tertelan didalamnya. Maka jadikanlah kebaikan dan kesahajaan sebagai alas dari mangkuk hidupmu”

Begitu mendengar kata-kata dari sang dewa, sang Raja pun tersadarkan dan berjanji akan menjadi raja yang penuh kebaikan dan kesahajaan.

~Kesombongan dan keserakahan merupakan akar yang harus kita cabut, lubang yang harus ditutupi, karena seperti sumur yang dalam, kesombongan dan keserakahan tidaklah memiliki dasar. Keinginan membuat manusia terlena dalam keduniawian. Kikis dan tanamlah semua itu dengan sifat murah hati, dan bersyukur terhadap apa yang kita miliki sekarang ini, serta memperbanyak perbuatan baik setiap hari nya~

Dari Saya,


Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•7:36 PM





Telah dua bulan musim hujan berlalu sehingga di mana-mana pepohonan nampak menghijau. Tampaklah seekor ulat kecil di antara dedaun menghijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.
“Apa khabar daun hijau” Sapa ulat kecil

Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang
“Oh, kamu ulat kecil. Badanmu kelihatan kurus dan kecil? Apa yang terjadi ?” tanya daun hijau
“Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bolehkah engkau membantuku sahabat ku?” kata ulat kecil.
“Tentu.. tentu.. dekatlah kemari”

Daun hijau berpikir, “Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau. Hanya saja aku akan kelihatan berlubang-lubang, Tapi tak apalah menolong ulat tersebut”
Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau, dan memakan badan daun hijau.

Setelah makan dengan kenyang ulat berterimakasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya untuk dijadikan makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlubang di sana-sini namun ia bahagia dapat melakukan sesuatu bagi ulat kecil yang lapar.

~Sungguh mulia perbuatan daun hijau yang senantiasa bekorban untuk ulat kecil yang kelaparan tapi memikirkan dirinya sendiri. Apabila kita bisa meniru dan mengikuti perbuatan dari daun hijau, tentu saja dunia ini dipenuhi oleh kebajikan dan ketentraman. Marilah mulai hari ini, tanamkan sifat menolong dan melakukan kebajikan setiap harinya~


Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

|
Author: Success and Wisdom,
•3:11 AM






Alkisah, disebuah restoran mewah, terlihat seorang jutawan yang duduk disalah satu meja di restoran tersebut. Mukanya murung dan seperti sedang berpikir keras.
"Kenapa setiap orang selalu mengatakan aku kikir, padahal aku akan menyumbangkan seluruh harta ku ke yayasan sosial, apabila aku telah meninggal nantinya"
cerita sang jutawan kepada pelayan yang sedang melayaninya.

"Tuan saya akan menceritakan kisah lembu dan ayam, mungkin cerita ini ada manfaatnya"

Pelayan pun mulai bercerita, Pada jaman dahulu hiduplah seekor lembu dan seekor ayam disuatu tempat yang berdekatan. Si lembu sangat disayangi oleh tetangga-tetangganya dan sangat dihormati. Sebaliknya sang ayam sangat iri dengan perilaku para tetangga terhadap lembu.
"Kenapa setiap orang begitu menghormati mu, sedangkan aku juga sangat berjasa, memberikan daging ku kepada manusia untuk dimakan, bulu ku untuk dipakai sebagai pembersih debu. dan manusia memasak sop menggunakan kaki ku untuk mendapatkan kesehatan. Sedangkan engkau hanya memberikan susu mu pada manusia" sahut ayam dengan kesalnya kepada lembu

Mendengar kata-kata si ayam, si lembu menjawab dengan santainya

"Mungkin aku memberikan susu pada saat aku masih hidup, sedangkan kamu memberikan nya semua yang kau katakan tadi setelah engkau mati"

~Sungguh untuk berbuat baik, kita tidak perlu menunggu pada saat kita sudah tua atau meninggal. Perbuatan baik yang sejati sesungguhnya diberikan kapan saja orang lain butuhkan tanpa mengharapkan jasa dan pamrih. Karena dengan begitu ketulusan hati menyertai setiap titik tindakan yang kita lakukan kepada orang lain. Mulai detik ini perbuatan sekecil apapun, lakukan lah sekarang juga, jangan menunda dan tanpa pamrih~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•11:42 PM







Alkisah disuatu kerajaan yang sangat mewah,tinggallah seekor jangkrik besar didalam sebuah kandang mewah bersama beberapa jangkrik yang lain, mereka setiap hari nya selalu bernyanyi-nyanyi ria sambil melompat-lompat dengan cerianya. Namun dari semua jangkrik-jangkrik yang ada dikandang tersebut, si jangkrik besar adalah pelompat tertinggi.

"Aku adalah pelompat terhebat didunia ini, tidak ada yang bisa mengalahkan lompatan ku"
sesumbar sang jangkrik setiap hari nya. Jangkrik yang lain hanya bisa menundukkan kepala, dan membenarkan perkataan si jangkrik besar.

Pada suatu pagi, seperti biasa para jangkrik sedang bernyanyi dan melompat-lompat, dan si jangkrik besar dengan semangatnya melompat setinggi-tingginya. Dia seakan-akan ingin memberi tahukan seluruh dunia bahwa dialah pelompat tertinggi.

Dalam waktu yang bersamaan lewat lah seekor kutu anjing didepan kandang itu sambil melompat-lompat dengan santainya, dan seluruh isi kandang tersebut memandanginya dengan sangat mempesona karena kutu tersebut melompat lebih tinggi dari si jangkrik besar, padahal dia sedang melompat dengan santainya.

Si jangkrik besar pun merasa malu dan dia pun berkata:
"Wahai kutu kecil, kenapa engkau bisa melompat begitu tingginya, padahal berbadan kecil"
Si kutu pun menjawabnya dengan bijaksana:
"Kemampuan kita bukan ditentukan oleh besar kecilnya tubuh kita, namun semangat dan keyakinan untuk selalu belajar melompat tinggi tanpa berhentilah yang membuat aku bisa melompat dengan tinggi. Kemampuan kita berbeda karena kamu selalu menciptakan "kandang" dalam pikiran mu"

Si jangkrik besar pun tersadar, karena selama ini dirinya hanya sebagai pelompat tertinggi dalam kandangnya saja, padahal masih banyak yang bisa melompat lebih tinggi di dunia ini. Dia menciptakan kandangnya sendiri dalam pikirannya, sehingga semangat untuk belajar dan belajar lagi pun terlupakan~

~Semangat untuk belajar, berusaha dan tidak pernah kenal lelah sangat diperlukan agar kita bisa menjadi selalu maju dan berkembang. Jangan ciptakan "kandang" dalam pikiran kita, karena hanya akan menimbulkan sifat sombong yang menyebabkan kemunduran dalam diri kita. Waktu terus berjalan, dan kitapun harus selalu senantiasa belajar dan belajar lagi. Ingat, diatas langit masih ada langit. Buat diri kita menjadi yang terdepan dengan menghilangkan "kandang" dalam pikiran dan semangat anda~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna


|
Author: Success and Wisdom,
•9:40 PM




Alkisah, pada suatu sore, seorang lelaki paruh baya bersama anaknya yang baru saja menyelesaikan pendidikan tinggi, duduk santai di halaman sambil memerhatikan suasana di sekitar mereka.
Tiba-tiba seekor burung merpati hinggap di ranting pohon tepat di depan si Ayah dan si anak.

Si ayah lalu menunjuk jarinya ke arah merpati sambil bertanya,"Nak, apakah benda itu?“Burung merpati", jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, namun tidak lama kemudian sang ayah mengulangi pertanyaan yang sama.
Si anak mengira ayahnya kurang mendengar jawapannya tadi lalu menjawab dengan sedikit kuat, "Itu burung merpati ayah!"
Tetapi sesaat kemudian si ayah bertanya lagi persoalan yang sama. Si anak merasa agak keliru dan sedikit pusing dengan pertanyaan sama yang diulang-ulang, lalu si anak menjawab dengan lebih kuat, "Burung Merpati!!!" Si ayah terdiam seketika.

Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada yang sedikit membentak si ayah, "Merpati la ayah.......". Tetapi agak mengejutkan si anak, ternyata si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.

"Ayah!!! Saya tak tahu apakah ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah bertanya persoalan tersebut dan saya sudah pun memberikan jawapannya. Apalagi yang ayah mau saya katakan? Itu burung merpati, dan burung merpati titik....", kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah terus bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang emosi. Sebentar kemudian si ayah keluar semula dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih kesal dan tertanya-tanya. Benda itu adalah sebuah diary lama. Coba kamu baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diari itu", pinta si ayah.

Si anakpun mengikuti kata-kata ayahnya dan membaca buku diary yang diberikan... "Hari ini aku di halaman duduk santai dengan anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor merpati hinggap di pohon didepan kami. Anakku terus menunjuk ke arah merpati dan bertanya, "Ayah, apa tu?". Dan aku menjawab, "Burung merpati".
Walau bagaimana pun, anak ku terus bertanya persoalan yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi cinta dan sayangkupadanya, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap ini akan menjadi suatu pendidikan yang berharga."

Setelah selesai membaca diary yang di berikan tersebut si anak mengangkat muka memandang si ayah dengan mata yang berkaca-kaca. Si ayah dengan perlahan bersuara, " Hari ini ayah baru bertanya kamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah kehilangan kesabaran dan marah." Anak tersebut terdiam seribu bahasa.

~Betapa mulianya orang tua kita yang telah melahirkan kita, mendidik dan membesarkan kita dengan segala kenakalan dan perbuatan yang tidak menyenangkan, namun mereka senangtiasa bergembira, apabila melihat anaknya bahagia. Mereka tidak memperdulikan semua segi negatif kita, dan selalu sabar untuk menasehati dan membimbing kita. Alangkah bijaksananya, apabila kita bisa meniru sikap sabar yang penuh kasih sayang ini kepada mereka, karena kapanpun, dan bagaimanapun caranya, kita tidak akan mampu membalas kebaikkan orang tua kita, namun kita bisa menghormati dan meniru rasa sabar yang mereka berikan kepada kita, dengan penuh kasih sayang, kepada orang tua kita~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna


|
Author: Success and Wisdom,
•9:26 PM




Suatu sore di Jepang, ketika sedang merenovasi rumah, seorang pemuda mencoba untuk meruntuhkan suatu tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang dibuat dari kayu. Ketika tembok itu mulai roboh, dia menemui seekor cicak yang terperangkap di antara ruang kosong itu karena kakinya tertancap pada sebatang paku.

Dia merasa kasihan sekaligus heran. Lalu dia memperhatikan paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disana 10 tahun yang lalu ketika rumah itu pertama kali dibuat.

Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan keadaan terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.

Pemuda itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya tertancap pada paku itu!

Pemuda itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya

“.Ahhhh......!

Pemuda itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.Cicak tersebut memberikan makanan yang ada dimulutnya pada cicak yang kakinya tertancap paku, pelahan-lahan, sampai makanan tersebut habis dimakannya.

Pemuda tadi pun merasa tersadarkan, dan berusaha untuk meniru perbuatan si cicak, yang notabene hanya seekor binatang kecil, namun mampu memancarkan cinta yang begitu dalam, kepada cicak yang kakinya tertancap oleh paku.

~Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Apakah kita juga bisa seperti cicak tadi, memperhatikan cicak lain yang terkena masalah, mencintainya dengan penuh kasih, tanpa mengharapkan pamrih, Mari, mulai sekarang perhatikanlah orang yang kita cinta, orang tua kita, saudara-saudara kita, maupun pasangan hidup kita, berikan kasih yang dalam kepada mereka, ingat, jangan pernah mengabaikan orang yang anda kasihi, selagi ada waktu~


Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna



|
Author: Success and Wisdom,
•7:25 PM







Pada suatu sore, terlihat seorang wanita sedang duduk, sambil menunggu pesawat menuju New York, disebuah lounge bandara. Masih 1 jam lagi, dari jadwal penerbangan, diapun merasa tidak sabar, sehingga dia pun menyibukkan diri untuk menghabiskan waktu di lounge tersebut.Tanpa disengaja matanya menuju ke sebuah Mesin, yang diletakkan didekat tempat duduk wanita tersebut.

Mesin Ajaib, tulisan tersebut tertera diatasnya. Karena penasaran didekatinnya mesin tersebut sambil dibaca keterangan disamping mesin tersebut : "Masukkan koin ke lubang koin, dan mesin akan membaca diri mu"

Dimasukkannya sebuah koin, dan mesin itu pun berkata :
"Selamat sore, nama anda Jane, Tinggi 166 Cm, berat anda 50Kg, dan anda sedang menunggu pesawat menuju surabaya"

Begitu terkejut nya dia, karena semua data yang diberikannya benar semua. Karena penasarannya semakin memuncak, kembali dimasukkan koin kedalam lubang koin mesin tersebut, dan mesin itu pun berkata :
"Selamat sore, nama anda masih jane, tinggi anda masih 166cm, berat anda masih 50Kg, dan anda masih menunggu pesawat menuju surabaya"

Masih dalam penasaran, wanita tadi berpikir, mungkin mesin ini terpasang kamera tersembunyi sehingga mengenalinya dari pakaiannya, maka dia pun menuju toilet untuk menganti pakaian, dan dandanannya.

Dengan penampilan barunya, dimasukinnya koin kedalam lubang mesin tersebut, dan mesin pun berkata :
" Selamat Sore, anda masih jane, tinggi anda masih 166Cm, berat anda masih 50Kg, namun anda telah ketinggalan pesawat 15 menit yang lalu"

~Apa yang diceritakan diatas, selalu terjadi pada kehidupan kita sehari-hari. Tanpa kita sadarin kita terlalu sering terlibat dengan ego. Suka menyia-yiakan kesempatan yang ada, curiga dan tidak sabar menunggu datangnya kesuksesan, tanpa melakukan hal-hal yang berarti untuk memuaskan ego kita. Padahal Kesuksesan harus diraih dengan kesabaran, ketekunan, kerja keras dan semangat juang yang tinggi. Tanpa itu semua, niscaya kesuksesan akan meninggalkan kita, ingat, sukses akan menjadi milik kita, apabila kita selalu menghargai kesempatan ~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

(Artikel disadur dari email yang dikirimkan ke bodhitaruna@gmail.com, dan pengirim tidak dicantumkan atas permintaan pengirim)

|
Author: Success and Wisdom,
•12:55 AM






Alkisah di salah sebuah kota , tinggal seorang pengrajin emas dan seorang pembuat kendi. Perajin emas adalah seorang materialis dan pecinta harta, dia senantiasa berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan harta dan kekayaan. Semua orang tahu bahwa dia tidak mengindahkan kejujuran.

Sebaliknya, pembuat kendi adalah seorang yang jujur dan pekerja keras. Dia sangat dicintai oleh masyarakat. Setiap orang yang memiliki masalah akan datang meminta bantuannya. Si perajin emas berpikir, mengapa warga kota begitu menyintai pembuat kendi, padahal dia tidak memiliki harta benda. Menurutnya, cinta dan kasih sayang itu bisa didapat dari tipu dayanya. Karena itu timbul rasa dengki si pengrajin emas terhadap pembuat kendi.

Pada suatu hari, sewaktu petugas kota mengejar pencuri di pasar, si pengrajin emas melihat bahwa saat itu adalah momen yang tepat untuk menuntaskan dendamnya terhadap pembuat kendi. Oleh sebab itu, dia menunjuk si pembuat kendi dan berbohong dengan mengatakan: Saya melihat pencuri masuk ke rumah lelaki ini.

Petugas dengan segera memasuki rumah pembuat kendi dan ketika dia tidak menemukan tanda-tanda adanya pencuri, ia menyeret paksa si pembuat kendi ke pengadilan dan memintanya untuk menyerahkan si pencuri. Pembuat kendi bersumpah bahwa dia tidak mengetahui apa-apa. Tapi ada daya, ia tetap dijebloskan ke penjara. Selang beberapa hari kemudian, pencuri tersebut tertangkap dan sekaligus membuktikan bahwa pembuat kendi tidak bersalah. Diapun dibebaskan. Sebaliknya, pengrajin emas yang berbohong mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya.

Setelah peristiwa itu, si pengrajin emas itu bukan hanya tidak menyesal atas tindakannya, tetapi malah semakin dibakar oleh api kedengkian terhadap pembuat kendi. Apalagi, dia menyaksikan bahwa si pembuat kendi semakin dicintai oleh masyarakat.

Dengki dan iri hati sedemikian membakar jiwa dan hatinya sehingga dia mengambil keputusan yang sangat berbahaya. Dia menyediakan racun dan memperalat seorang anak muda bodoh untuk meracun si pembuat kendi dengan memberinya imbalan seratus keping emas. Hari yang ditetapkan pun tiba. Perajin emas menanti suara jerit tangis dari rumah pembuat kendi. Tetapi hal itu tidak terjadi. Sebaliknya pembuat kendi kelihatan sehat dan segar bugar seperti biasa.

Pengrajin emas merasa heran dan dengan segera dia mencari anak muda itu dan menyelidiki apa yang terjadi. Sadarlah dia bahwa bukan hanya si pembuat kendi itu tidak diracun, tetapi anak muda tersebut malah lari dari kota membawa seratus keping emas pemberiannya.

Ketika perajin emas ini mendengar berita itu, dia merasa sangat sedih. Begitu sedihnya sampai ia jatuh sakit. Tidak ada dokter yang bisa mengobatinya. Akhirnya pengrajin emas pun meninggal karena sifat dendam dan iri hati nya.

~ Sifat iri hati dan dengki adalah akar dari semua perbuatan jahat dimuka bumi ini. Iri hati selalu muncul dari diri orang yang tidak perna merasa puas, menyukuri apa yang dimilikinya sekarang, sehingga selalu muncul perasaan ingin menguasai apapun yang menjadi hak milik orang lain. Ada baiknya kita sebagai manusia, lebih menikmati semua yang telah kita miliki, menyikapi perbedaan dengan bijak, dan menutupi rasa iri hati dengan rasa simpati kepada orang lain, tentunya, tidak ada lagi dendam ataupun perbuatan jahat lain, yang muncul karena sifat iri hati ataupun dengki ~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna


|