Author: Success and Wisdom,
•6:54 AM







Disuatu sore yang indah, disebuah kebun binatang yang terkenal di kota, terlihat lah seorang anak bersama ayahnya sedang berjalan dengan riangnya menelusuri kebun binatang tersebut. Sang anak dengan ceria, tak henti-hentinya bertanya mengenai berbagai macam binatang yang ada di kebun binatang tersebut kepada sang ayah.

Tak lama kemudian, berhentilah mereka disebuah kandang singa. Terlihat didalamnya seekor singa jantan yang begitu gagahnya, sedang memperlihatkan wibawanya. Sang singa pun mengaum begitu melihat sang ayah dan anak berhenti di kandangnya.

Tanpa perasaan takut, sang anak pun terus melihat dan mencermati sang singa, dan berkatalah dia kepada sang ayah,

"Ayah, singa adalah raja hutan, begitu hebatnya suaranya sehingga siapapun takut untuk berhadapan dengan nya apabila di hutan, namun kenapa begitu saya melihat singa di kebun binatang ini tidak ada perasaan takut sama sekali, bisakah ayah menjelaskannya pada ku?" Tanya sang anak,

"Benar sekali apa yang engkau katakan anakku, dan tahu kah mengapa kita bisa begitu takut melihat singa dihutan, namun tidak apabila di kebun binatang?" tanya sang ayah

"Jawabannya adalah pikiran, kekuatan pikiran manusia mampu menciptakan kondisi ketakutan ataupun ceria bagi kita" lanjut sang ayah

" Kenapa begitu ayah?" tanya sang anak selanjutnya

"Begini anak ku, ketika kita di hutan, karena pengaruh situasi disana, pikiran kita akan membawa kita kedalam keadaan dimana kita merasa takut, dan tidak berdaya, ditambah dengan suara singa, pikiran kita tidak dapat berpikir jernih sehingga ketakutan itu menjadi datang, namun sebaliknya dengan suasana ceria kebun binatang, keberanian pun akan selalu menyelimuti kita, atas dasar keadaan yang dibentuk oleh pikiran itu sendiri" Jelas sang ayah

"Ingatlah anakku, melihat kasus tadi, kita pun harus bisa selalu memelihara kekuatan pikiran kita untuk selalu ceria dan positif, bagaimanapun lingkungan kita berada, dengan kekuatan pikiran positif lah, keberanian akan selalu menyelimuti kita untuk menghadapi masalah apapun, jangan biarkan lingkungan ataupun masalah membuat pikiran kita menjadi tidak jernih, negatif ataupun pesimis, kendalikan lah pikiran kita menjadi kekuatan, apakah engkau mengerti? " tanya sang ayah sambil mengusap kepala anaknya. Sang anak pun tersenyum puas mendapatkan pengetahuan kehidupan dari ayahnya

~Pembaca yang bijaksana, Kekuatan pikiran dapat menciptakan kekuatan maupun kelemahan bagi kita, tergantung bagaimana kita mengendalikannya. Alangkah baiknya apabila kita terus melatih pikiran untuk baik, positif, dan penuh semangat untuk menghadapi semua masalah yang kita hadapin, dan tidak perduli bagaimanapun keadaan yang kita hadapi, Niscaya timbullah kekuatan bagi kita untuk dapat terus menjadi insan bijaksana dalam menghadapi masalah secara bijak, melalui kekuatan pikiran yang telah kita kendalikan ke arah positif dan benar. Mari menjadi manusia yang selalu berpikir positif dengan cara yang bijak ~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

|
Author: Success and Wisdom,
•8:27 AM

Disuatu masa, di tepian laut dengan ombak yang begitu besarnya. Terlihat sebongkah karang besar yang menjulang tinggi dengan perkasanya, berdiri kokoh diantara hempasan ombak-ombak laut. Tak jauh dari sana, terlihat ikan-ikan kecil yang mengelilingi sebongkah karang tersebut, sambil merapat diantara bongkahan karang tersebut, bertanyalah salah seekor ikan kecil kepada bongkahan karang tersebut,

"Wahai karang besar, setiap hari terkena deburan ombak, namun tidak terlihat lelah diwajah mu, malah dirimu terlihat selalu ceria, apakah rahasia dari semua itu?" Tanya si ikan kecil terheran-heran.

" hahahah.....tentu saja, dengan senang hati aku akan menceritakan kepada mu wahai ikan kecil" Jawab karang besar tersebut

"Hadapilah....cukup hadapi dan jangan pernah menghindar......" lanjut si karang besar

"Apakah kamu tidak takut suatu saat kamu akan hancur akibat deburan ombak tersebut wahai si karang besar " Tanya ikan kecil itu lagi

"Tentu saja ketakutan itu pernah menghampiri ku, namun itu dulu...."

"Sekarang didalam pikiran ku hanya ada satu jawaban apabila deburan ombak itu menghampiri ku..yaitu hadapilah....dengan pikiran positif dan pengalaman ku selama ini...pasti sekuat apapun deburan ombak menimpahku.....diri ku akan sanggup menghadapinya....." Lanjut si karang besar menerangkannya..

Mendengar penjelasan si karang besar....si ikan kecil tersenyum puas, hari ini dia berhasil mendapatkan pelajaran berharga mengenai hidup ini...hidup dalam kesuksesan sejati....

~Seperti yang dialami oleh karang besar..kita juga selalu dihadapi oleh masalah, tekanan, halangan, tantangan ataupun beban yang begitu besar didepan kita, dan terjadi silih berganti. Sebagai insan yang bijak, alangkah benarnya prinsip yang di paparkan oleh si karang besar diatas yaitu Hadapilah....kita tidak bisa lari dari masalah, karena masalah itu akan selalu mengikuti kita dimana pun kita berada..hadapilah semua masalah dengan pikiran positif, dengan ilmu yang telah kita peroleh setiap harinya dan dengan pengalaman yang telah ditaburkan dalam hidup kita...niscaya setiap masalah yang datang pada kita hanya akan seperti deburan ombak yang mengenai sebongkah karang besar...berlalu begitu saja...~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•9:50 PM









Dikisahkan disebuah kota yang ramai, hiduplah sepasang suami istri bersama anak-anaknya yang masih kecil. Mereka hidup bahagia dengan melewati hari-hari dengan sederhana. Dengan bekal sebagai seorang pedagang manisan, sang suami giat mencari uang demi anak dan istri tercinta.

Tak terasa waktu demi waktu telah berlalu, dan anak-anaknya pun telah kian dewasa. Si sulung yang telah menamatkan pendidikan tingginya, telah berhasil mendapatkan kerjaan yang layak. Dengan giat setiap hari dia bekerja, dan dia pun berhasil mendapatkan posisi yang baik di perusahaan, karena ketekunannya.

Tanpa disadari, waktu dan kehidupan si sulung lama kelamaan hanya dicurahkannya pada kantor dan temen-temen sekerjanya. Dia pun mulai kehilangan waktu untuk sekedar berbicara dan berbagi dengan keluarganya. Setiap pagi jam 6 pagi dengan cepat dia berangkat kerja, dan sampai jam 12 malem baru lah dia menginjakkan kakinya didepan pintu rumahnya, hanya sekedar untuk beristirahat, demikian seterusnya.

Orang tua dan adik-adiknya hanya bisa mendukungnya tanpa pernah mengeluh sedikit pun, walaupun terkadang mereka juga merindukan untuk dapat berkumpul bersama si sulung barang sejenak, sekedar untuk berbagi cerita.

Pada suatu pagi sang ayah yang telah lama menderita penyakit gula, mendadak pingsan dan dalam keadaan kritis. Sang istri yang begitu panik segera melarikannya kerumah sakit untuk dirawat. Anak-anaknya yang lain pun segera menjenguk ayahnya yang kritis dirumah sakit, hanya si sulung yang tidak tampak.

Adik-adiknya berusaha menghubunginya sang kakak dikantornya, namun sang kakak hanya mengatakan akan segera menjenguk setelah pekerjaannya selesai dikantor.

Semakin malam masa kritis sang ayah pun tidak membaik, dan akhirnya sang ayah pun meninggal dunia. Sang istri dan anak-anaknya pun bersedih, namun si sulung pun tidak tampak diantara mereka. Dan tak lama dari waktu sang ayah meninggal baru lah si sulung menjenguk ayahnya, namun dia telah terlambat, karena sang ayah telah meninggalkannya untuk selamanya.

Hanya penyesalan lah yang menyelimuti perasaan si sulung, karena kesibukkannya dikantor mengalahkan arti sebuah keluarga dalam hatinya.

~ Pepatah Tiongkok lama mengatakan keluarga adalah mutiara. Begitu berharganya nilai sebuah keluarga sehingga dia disamakan dengan mutiara. Karena dari sebuah keluargalah kita lahir, tumbuh dan dewasa. Sehingga begitu dalam makna keluarga yang harus kita patrikan didalam hati kita kelak dan selamanya. Kadangkala kita dengan alasan kerja mengabaikan keluarga kita, suami, istri, orang tua ataupun anak-anak kita. Namun kita lupa bahwa sesungguh kebahagiaan sejati bukan hanya diukur dari materi namun dari kehangatan sejati yang kita peroleh dari saling berbagi dalam kebersamaan sebuah keluarga. Kita boleh bersosialisasi dengan orang diluar keluarga kita namun alangkah bijaknya jika kita juga bisa meluangkan sedikit waktu kita yang berharga untuk memberikan curah kasih pada keluarga kita~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

|
Author: Success and Wisdom,
•7:20 AM








Disuatu pagi yang indah, terlihat  sekelompok burung elang yang beterbangan diatas sebuah sungai yang melintasi hutan disuatu perdesaan. Tampak mereka sedang mencari ikan-ikan kecil untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Dengan sigap satu persatu dari mereka menukik dan menangkap ikan-ikan kecil yang terlihat di permukaan sungai dan membawanya ke sarang mereka, yang terletak diatas pohon ditepi sungai tersebut.  Lama kelamaan sarang mereka yang terbuat dari jerami, telah penuh dengan ikan-ikan kecil yang berlompat-lompat untuk menyelamatkan diri.

Setelah melompat-lompat sekian lama, muncul keputusasaan dari ikan-ikan kecil tersebut, karena tidak mampu melewati sarang sang elang yang telah memenjarakan mereka.
"Kita akan segera mati, dan menjadi santapan elang tersebut, tak ada gunanya kita berlompat-lompat teman-teman" Seru seekor ikan kecil yang keliatan kehabisan nafas
"Benar...matilah kita....tak mungkin kita bisa selamat lagi" Seru yang lain

Lama kelamaan ikan-ikan kecil tersebut, terlihat tidak melompat lagi dan sebagian dari mereka mati karena lemas dan kehabisan nafas. Mereka tidak berusaha lagi untuk keluar dari sarang burung elang tersebut, dan pasrah pada nasib buruk yang menimpa mereka. Padahal mereka sebenarnya menyadari bahwa dibawah sarang burung yang hanya terbuat dari jerami tersebut, terlintas sungai yang begitu luas yang merupakan tempat tinggal mereka

Hanya terlihat seekor ikan kecil yang tetap berlompat-lompat untuk melewati sarang burung elang tersebut, terlihat tubuhnya yang semakin lemas karena kehabisan nafas namun tekadnya yang keras, membuatnya terus melompatt-lompat. Ikan-ikan kecil yang lain hanya bisa melihatnya dan menasehatinya untuk pasrah dengan nasib. 

Namun si ikan kecil terus melompat, pantang menyerah dan dengan sekuat tenaga dia pun melompat tinggi dan dia berhasil melewati sarang burung elang yang terbuat dari jerami dan jatuh menuju sungai yang luas....dan jadilah dia sebagai pemenang.

~Kadang hidup kita penuh dengan cobaan, rintangan, halangan, dan masalah yang selalu menghadangi kita, seakan-akan memaksa kita untuk menyerah. Namun sebagai seorang yang bijak, kita tidak boleh begitu saja menyerah pada nasib. Teruslah mencoba, karena sebenarnya kesuksesan selalu berada didepan kegagalan kita, hanya tekad dan sikap pantang menyerahlah yang dapat memberikan jalan bagi kita untuk mencapai kesuksesan sejati. Jangan pernah menyerah.......~

Dari Saya, 

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•1:00 AM








Alkisah di Negeri Tiongkok kuno, terdapat sebuah kerajaan yang sangat megah dan diseganin oleh kerajaan-kerajaan yang lain. Karena kerajaan tersebut begitu banyak memiliki daerah jajahan bahkan sampai diluar tiongkok.

Kebesaran dan kemegahan dari kerajaan tersebut, karena hasil kerja keras dan disiplin dari seorang Jenderal besar, yang selalu memenangkan hampir semua pertempuran dengan kerajaan lain, sehingga dia menjadi anak emas raja yang memerintah kerajaan tersebut.

Walaupun penuh dengan fasilitas dan kemewahan dari Raja kepada dirinya, namun semua tersebut tidak membesarkan kepala sang jenderal, malah sebaliknya dia semakin rajin untuk menghimpun kekuatan yang besar untuk mengabdi kepada Raja.

Akibat perlakuan istimewa dari Raja kepada sang Jenderal, membuat putra mahkota iri dan mencari akal untuk mempermalukan sang Jenderal. Dia pun menghadap kepada Raja, dan berkata:

"Ampun Yang Mulia Raja, Ijinkanlah Ananda untuk menunjukkan kemampuan dari diri Ananda, untuk memimpin pasukan menyerang kerajaan terbesar di seberang sana, dan Ananda akan membuktikan Ananda akan membawa kemenangan kepada Yang Mulia"

"Anak ku, Apa kau yakin dengan kata-kata mu, karena selama ini kamu tidak lah pernah berperang?" Tanya sang Raja kepada anaknya

"Ananda yakin dan akan membuktikan bahwa diri ananda lebih hebat sekalipun dari Sang Jenderal" Kata Pangeran dengan arogan

Raja pun tersenyum, dan mengerti maksud perkataan, setelah berpikir sebentar tak lama dia pun mengelengkan kepala tanda setuju. Melihat pertanda dari sang Raja, Pangeran pun tersenyum dan segera beranjak mempersiapkan keperluan peperangan. Dalam hatinya apabila dia bisa menundukkan kerajaan yang besar walaupun dia tidak pernah berperang, berarti dia lebih hebat dari Sang jenderal.

Setelah beberapa bulan dari kepergian Putra Mahkota, tersirat kabar kekalahan dari pasukan sang pangeran, hampir seluruh pasukan mati terbunuh, dan tak lama putra mahkota pun kembali ke kerajaan, namun dia tidak sendirian melainkan ditemanin oleh sang jenderal.

Sang Raja pun menyambut anaknya, dan berkatalah dia kepada Sang Pangeran

"Apa hikmah yang kau dapat dari pertempuran kemarin anak ku?" tanya sang raja

"Ampun yang mulia, ternyata peperangan tidak segampang yang ananda pikirkan" jawab sang pangeran penuh penyesalan

"Dengarkanlah anakku, Untuk Memindahkan Gunung, Dimulai Dari Memindahkan Batu-Batu Kecil Di Sekitarnya, sama halnya dengan diri mu. Untuk menjadi seorang pemenang haruslah belajar dari awal, berlatih dengan giat, dan tekun. Tidak ada jalan instans untuk menjadi seorang pemenang di medan pertempuran tanpa ada ketekunan dan semangat untuk belajar dari awal, ingat itu anak ku" nasehat sang Raja

"Kalo Kamu ingin menjadi lebih dari sang Jenderal, mulailah belajar dari hal yang kecil yaitu menghargai kesuksesan orang dengan meniru dan menjadi lebih baik, bukan dengan iri atau ego sesaat. Kalo ayah tidak memerintahkan sang jenderal untuk memata-matai mu, mungkin kamu sudah mati konyol di medan pertempuran karena ego mu" Lanjut sang Raja

"Terima kasih Yang Mulia, sangat akan mengingat semua itu"

~Benar sekali, sukses adalah hasil dari proses. Tidak ada sukses yang datang dengan sendirinya. Sehingga sukses hanyalah menjadi milik orang yang mau melalui proses demi proses tanpa mengeluh dan selalu belajar menjadi yang terdepan. Jangan takut untuk memulai, karena kita tidak akan berhasil tanpa memulai dari awal. Jangan ragu untuk mencoba lagi, karena selalu ada harga untuk sebuah kesuksesan, tergantung berapa banyak pengorbanan yang berani anda berikan untuk mencapai sukses yang anda impikan, capai semua itu dengan kebijaksanaan bukan dengan iri maupun ego~


Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•8:11 PM







Alkisah disebuah hutan, seekor beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai deras, waktu itu memang tidak sedang musim ikan.

Sejak pagi ia berdiri di sana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air. Namun, tak satu juga ikan yg berhasil ia tangkap. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya..hup .. ia dapat menangkap seekor ikan kecil.

Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan, si ikan kecil itu meratap pada sang beruang,

"Wahai beruang, tolong lepaskan aku." Teriak Ikan kecil

"Mengapa ?" tanya beruang.

"Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat celah-celah gigimu," rintih sang ikan.

"Lalu kenapa?" tanya beruang lagi.

"Begini saja,tolong kembalikan aku ke sungai, setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar, di saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku utk memenuhi seleramu." kata ikan.

"Wahai ikan, kau tahu kenapa aku bisa tumbuh begitu besar?" tanya beruang

"Mengapa?" ikan balas bertanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Karena aku tidak pernah menyerah walau sekecil apapun keberuntungan yang telah tergenggam di tangan, aku tidak akan melepaskannya" jawab beruang sambil tersenyum mantap.

~Cerita diatas memberikan sebuah inspirasi yang luar biasa buat kita untuk selalu menghargai kesempatan yang datang kepada kita, bagaimanapun bentuknya. Menghargai dengan bekerja lebih bersungguh-sungguh dan memiliki visi dan misi yang jelas dalam hidup kita, sehingga kita dapat memaksimalkan kesempatan yang datang kepada kita, untuk meraih sukses. Ingatlah bahwa sukses yang besar berawal dari sebuah kesempatan kecil. Orang sukses adalah orang yang dengan bijak memaksimalkan kesempatan yang ada dan bukan hanya menunggu kesempatan besar untuk membuat kita sukses~


Dari Saya,

Success And Wisdom

Bodhi Taruna

(Sumber : Anonymous)

|
Author: Success and Wisdom,
•10:59 AM









Perubahan adalah suatu proses, untuk menjadi lebih baik ataupun sebaliknya. Dan perubahan mutlak akan terjadi, hari ini, besok ataupun 10 tahun lagi. Kita tidak dapat mencegahnya. Hanya kesiapan untuk melakukan dan menerima suatu perubahanlah, yang menjadi titik berat kita agar kita selalu dapat hidup dan berkembang.

Kadang kenyamanan dan keterikatan membuat kita takut untuk berubah, dan cenderung mengharapkan situasi tersebut kekal adanya. Namun malah sikap seperti itulah yang akan menimbulkan masalah baru bagi kita, yaitu ketakutan.... ketakutan untuk menatap kedepan

Sadar dan percayalah, tidak ada yang kekal didunia ini selain perubahan itu sendiri. Dan sikapin dengan positif, bahwa perubahan akan membawa dampak dewasa bagi kita, untuk dapat selalu hidup, apapun kondisi dan situasinya, dengan selalu menatap kedepan, dan berani melepaskan.

Orang bijak adalah orang yang tidak terikat akan situasi apapun. Dia mampu menerima dan melakukan perubahan, dan membimbing perubahan tersebut dalam aspek positifnya. Dan kita semua adalah orang bijak yang hanya perlu dilatih. Yakinlah bahwa perubahan bukanlah hal yang menakutkan, sadar dan rubahnya dia menjadi kekuatan bagi kita, untuk mencapai sukses yang sejati.

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

|
Author: Success and Wisdom,
•1:16 AM





Selama bertahun-tahun di Monterey , California merupakan surga bagi burung-burung pelikan, sebab di kota ini ada banyak pabrik pengalengan ikan. Burung-burung pelikan menyukai kota ini karena saat para nelayan membersihkan tangkapan mereka dan memisahkan yang kurang bagus maka burung-burung pelikan segera berdatangan berebut makanan mereka.

Di Monterey ini burung-burung pelikan hidup enak tanpa harus bekerja keras untuk mendapatkan makanannya.

Seiring waktu berlalu, ikan-ikan di pantai California mulai berkurang dan satu demi satu pabrik pengalengan ikan ditutup. Itulah saatnya burung-burung pelikan mendapatkan masalah. Seperti yang kita tahu, burung-burung pelikan adalah pemancing alami yang hebat, mereka terbang berkelompok diatas gelombang laut, dan ketika mereka melihat ikan, mereka menyelam ke dalam air dan menyekop tangkapan mereka dengan paruhnya yang lebar.

Burung-burung pelikan yang ada di Monterey tidak pernah berburu selama bertahun-tahun, mereka telah menjadi gemuk dan malas.Kini makanan mereka telah lenyap dan mereka menderita kelaparan.

Para ahli lingkungan hidup di wilayah tersebut berpikir keras untuk menemukan cara menolong burung-burung pelikan itu, dan akhirnya mereka bersepakat dengan satu solusi. Mereka mendatangkan burung-burung pelikan dari wilayah lainnya, yang telah mereka teliti setiap hari, dan mereka mencampurnya dengan burung-burung pelikan lokal.

Para pendatang baru segera mulai memancing makanan mereka, dan tak lama kemudian burung-burung lokal yang kelaparan bergabung dengan mereka dan mulai memancing makanan mereka sendiri lagi.

~Disaat kita lemah, disaat kemampuan kita tidak terasah dengan baik, maka sangat bijak kalo kita memulai dengan mencontoh orang sukses. Karena kadang kala semangat dan motivasi yang dihadirkan oleh orang-orang sukses sangat berguna untuk memunculkan keistimewaan kita. Jangan pernah malu untuk belajar, dan ingatlah setiap orang memiliki kemampuan untuk sukses, hanya cara dan usaha yang membedakan kita apakah akan menjadi orang gagal ataupun sukses~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

(Disadur dari salah satu email di Dharmajala@yahoogroup.com)
|
Author: Success and Wisdom,
•9:56 PM






Alkisah di suatu senja, terlihat seorang pemburu memasukin hutan untuk berburu sekawanan rusa. Terlihat dia seorang pemburu yang sudah kawakan, sehingga terlihat jelas, dia sangat memahami seluk beluk hutan tersebut.

Tanpa disengaja, dilihatnya seekor serigala betina yang sedang menyantap daging kelinci, dengan seketika diarahkan laras senapannya ke serigala betina tersebut dan doorrrrr.......dengan sekejab serigala tersebut jatuh sambil menahan sakit.

Beberapa serigala dari kejauhan tampak berlari mendekati serigala yang tertembak tadi, salah seekor serigala menjilati luka tembak si serigala betina, sedangkan yang lain terlihat didekatnya menjagainya.

Sang pemburu yang melihat dari kejauhan tampak kagum dengan kerjasama yang diperlihatkan sekelompok serigala tersebut, dan dengan rasa penasaran diperhatikannya tingkah laku sekelompok serigala tersebut. Apakah kelompok serigala tersebut tetap menjaga serigala betina tersebut atau kah meninggalkannya?

Ternyata mereka tetap kompak menjagai sang serigala betina yang masih terlihat kesakitan, walaupun malam sudah datang, bahkan sekelompok serigala tersebut seperti tahu tugas mereka masing-masing, ada yang bertugas menjaga, ada yang mencari makanan untuk si serigala betina, dan yang menjilati luka si serigala betina. Sang pemburu pun mendapatkan pelajaran yang berharga dari sekelompok serigala tersebut, yaitu saling menolong dan rasa kesetiakawanan yang luar biasa, yang ditunjukkan mereka kepada serigala betina.

~Belakangan ini sejak krisis ekonomi menjatuhkan perekonomian kita, sikap egois dan penghianatan sering sekali kita jumpai di negara ini. Namun apakah dengan sikap seperti ini dapat menghilangkan semua masalah? Tentu saja tidak, malah sikap kesetiakawanan yang murni yang ditunjukkan oleh sekelompok serigala, sangat dibutuhkan untuk menjadi kita menjadi satu keluarga. Ingat dengan kebersamaan dan kesetiakawanan lah, maka kita bisa berjalan menjadi negara yang kuat dan individu yang bijaksana~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•7:09 PM






Seorang anak menghampiri ibunya yang sedang sibuk menyiapkan hidangan makanan malem, di serahkannya selembar kertas kepada ibunya. Sang ibu mengambil dan membaca tulisan yanga da di lembar kertas tersebut

BIAYA MEMBANTU IBU :

Biaya Mencuci Piring Rp. 10.000
Biaya Membuang Sampah Rp. 5.000
Biaya Menjaga adik Rp 25.000
Biaya Menyapu Rp 15.000
--------------
Total Rp. 55.000

Setelah membaca, sang ibu tersenyum kepada sang anak, dan kemudian diambilnya selembar kertas kosong, ditulisnya dan kemudian diserahkan ke anaknya tadi.

BIAYA MEMBESARKAN MU :

Biaya Mengandung mu selama 9 bulan GRATIS
Biaya Membesarkan mu GRATIS
Biaya menjaga mu setiap hari GRATIS
Biaya kasih sayang GRATIS
Biaya Membersihkan Popokmu GRATIS

Membaca kertas yang diberikan sang ibu, sang anak pun berlinang air mata, di tatapnya sang ibu dengan tatapan penyesalan dan dengan segera diambilnya kertas yang tadi diberikan kepada sang ibu, dan dengan segera dia pun menuliskan "LUNAS" pada kertas tersebut.

~Sungguh besar kasih sayang ibu kepada kita, dan tanpa meminta sedikit pun imbalan mereka melakukannya dengan ikhlas. Namun kadang kala kita sebagai anak terlalu egois dan perhitungan apabila mereka minta bantuan kecil kepada kita. Orang bijak tentu sangat menghargai dan menghormat orang tuanya. Karena ibu dan ayah kita adalah contoh konkret insan sukses dalam membesarkan kita. Semoga kita dapat selalu menghargai dan memberikan yang terbaik kepada kedua orang tua kita sepanjang jantung kita berdetak~

NB : Tak lupa saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada ibu saya yang ke-60, semoga selalu dipenuhi umur panjang dan kesehatan.

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

(Cerita dikutip dari email yang dikirimkan ke bodhitaruna@gmail.com)

|
Author: Success and Wisdom,
•8:03 PM




Dahulu kala hiduplah dua orang kakak beradik di suatu desa. Ketika ayahnya meninggal sebelumnya berpesan dia kepada mereka berdua dua hal yang harus dipatuhi, untuk kesuksesan kehidupan mereka :

pertama, jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu
kedua, jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.

Ibunya yang masih hidup merasa binggung terhadap hal tersebut, dan suatu hari dia tuh menanyakannya kepada mereka berdua :

"Kalian memiliki usaha dibidang yang sama tapi kenapa sulung bisa menjadi kaya dan bungsu bisa menjadi tambah miskin?" tanya si Ibu

"Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak" Sahut si bungsu

"Terus engkau si sulung kenapa engkau bisa sukses, apa rahasianya" Tanya si ibu kembali

"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris ,karena mempunyai jam kerja lebih lama" Jawab si sulung mengenai rahasia suksesnya

~Setiap orang memiliki pandangan dan pengertian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah, namun pengertian bijak seperti si sulung lah yang harus kita tiru. Menanggapi positif setiap masalah dan menjadikannya suatu arahan peluang untuk meraih sukses. Sungguh luar biasa. Jangan hanya bisa menyesali kehidupan akan suatu masalah. Karena sesungguhnya orang sukses adalah orang yang bisa memanfaatkan secara maksimal apa yang dia punya, bukan hanya menyalahkan dan mengkambinghitamkan nasib ataupun masalah~

Dari Saya

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

(Artikel disadur dari mailing list dharmajala@yahoogroups.com)

|
Author: Success and Wisdom,
•10:36 PM





“Bisa saya melihat bayi saya?” pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga!

Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke Rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, “Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.”

Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya dibidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan,”Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?”

Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya. Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya.
“Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus
ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter.
Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan
telinga dan mendonorkannya pada mereka.

Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia.” kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah
bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar
namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.”

Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang
yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.”

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia.
Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. “Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?”

Mendengar hal itu, sang anak pun tak mampu menghentikan tetesan air mata, dalam hatinya dia bangga dan beruntung memiliki ibu yang begitu baiknya.

~Luar biasa sekali pengorbanan seorang ibu, dalam kehidupan anaknya. Demi anaknya, apapun rela diberikan untuk kebahagiaannya. Maka dari itu, sebagai seorang yang bermoral dan beretika, kita pun harusnya tidak boleh melupakan jasa dan perngorbanan orang tua kita terhadap kita. Sikap berbakti dan tanggung jawab harus kita tanamkan sejak dini di hati dan perbuatan kita, sehingga kita dapat menjadi manusia yang bijaksana~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna

(Artikel disadur dari email yang dikirimkan ke bodhitaruna@gmail.com, atas permintaan pengirim, nama dan identitas tidak di tampilkan)

|