Author: Success and Wisdom,
•6:56 PM
Alkisah disuatu desa yang begitu rindang, yang dipenuhi dengan perpohonan disekitarnya, tumbuhlah sebuah pohon mahoni yang begitu besar, menjulang tinggi seolah-olah ingin memberitahukan dunia betapa kuatnya dia, yang terlihat gagah. Tampak dia begitu memancarkan pesona wibawa bagi siapapun yang melihatnya. Tak jauh dari tempat pohon mahoni itu berada, tumbuhlah sebatang bambu yang mendampingi pohon mahoni tersebut. Namun apabila dilihat dari kasat mata, sungguh suatu pemandangan yang begitu kontras, bagaikan langit dan bumi, pohon mahoni yang begitu gagahnya dengan ranting-ranting besar yang menghiasinya, dan sebatang bambu yang begitu ramping, dengan dahan yang melengkung ke bawah.
Walaupun mereka berbeda, namun mereka selalu hidup berdampingan, sang bambu yang rendah hati selalu menyapa pohon mahoni setiap harinya, mereka berbincang dan berbincang. Pohon mahoni selalu suka menyombongkan dirinya, betapa besar dan hebatnya dia, sang bambu tidak pernah jemuh untuk mendengarkan kesombongan si pohon mahoni sambil tersenyum dia selalu membalasnya dengan pujian dalam ketulushatiannya.
Suatu malam hujan deras menguyur desa tersebut disertai angin yang berhembus dengan kencangnya. Suara gemuruh guntur turut membuat suasana cekam malam hari itu, banyak pohon-pohon bertumbangan, karena tidak kuat menghadapi hembusan angin kencang. Si pohon mahoni dan bambu pun turut terkena terpaan angin kencang, mereka mencoba bertahan dan berusaha untuk tidak tumbang.
Sang pohon mahoni yang panik, berusaha menahan angin kencang tersebut dengan badan nya yang besar. Namun badannya tidak cukup besar untuk menahan laju angin yang begitu kencang, dan akhirnya tumbanglah pohon mahoni tersebut. Sang bambu yang berada disampingnya pun terkena tiupan angin kencang, namun dia tidak menahan deruan angin kencang, dia hanya mengikuti kemana pun arah tiupan anginnya, dengan fleksibelnya dia bergemulai dengan hembusan angin, dan akhirnya angin kencang telah berlalu, sebatang bambu tetap tumbuh dengan indahnya, disamping pohon mahoni yang tumbang akibat terpaan angin kencang.
~Dalam pencapaian sukses, manusia selalu dihadapi oleh realitas masalah yang selalu datang silih berganti. Namun menjadi insan yang sukses harus mampu menghadapi masalah tersebut dengan kefleksibelan diri kita mengikuti dan mengetahui sebenarnya masalah yang sedang kita hadapi dan melakukan penyelesaian dengan fleksibel. Seperti sebatang bambu yang mengikuti terpaan angin dengan fleksibel, begitu juga kita harus menyikapi masalah dan tidak kaku akan satu penyelesaian saja. Karena apabila kita hanya monoton, dan menggangap kita hebat tanpa berusaha fleksibel, dengan memberikan solusi yang sama pada suatu masalah, niscaya kita akan tumbang seperti pohon mahoni yang besar~
Dari Saya,
Success and Wisdom
Bodhi Taruna
|
Author: Success and Wisdom,
•8:03 PM
Disuatu senja disebuah rumah yang sederhana, tampak seorang pemuda yang duduk menghadap pintu, dengan raut muka yang penuh pemikiran serius. Sesekali dihelanya napasnya yang panjang, menandakan dia sedang memiliki masalah yang serius.
Ibunya yang memperhatikannya, mendekatinya dan bertanya :
"Apa yang membuat mu begitu bersedih anak ku, apa yang sedang kau pikirkan, ceritakanlah kepada ibu mu nak" sahut ibunya sambil tersenyum
"Aku sangat malu pada ibu, aku sudah mencoba, namun aku selalu gagal. Aku tidak akan bisa bekerja bu, aku selalu ditolak oleh setiap perusahaan dimanapun aku melamar" Jawabnya penuh sedih
Mendengar jawaban ibunya, dikeluarkannya selembar uang $100, dan kembali ibunya berkata:
"Kau lihat uang ini, menurut mu apakah kau menginginkannya" Tanya ibunya
"Tentu saja, hanya orang gila yang tidak mau uang $100 bu" Jawab anaknya cepat
Mendengar jawaban anaknya, diremasnya uang kertas $100 itu, dan kini uang tersebut penuh dengan remasan dan kerutan
"Kalo uangnya begini lusuh, apakah kau tetap mau uang ini" Tanya ibunya kembali
"Tentu bu, itu tetap $100, tentu saja aku mau" Jawab anaknya cepat
Dan kembali ibunya meremas uang tersebut, bahkan diinjak-injaknya uang tersebut hingga sekarang kondisinya sangat kotor.
"Bagaimana dengan uang yang telah menjadi sangat kotor ini, apakah kau mau?" Tanya ibunya sekali lagi
"Tentu apapun bentuknya, itu adalah $100, dan tidak berubah sedikit pun" Jawab anaknya yakin
"Benar sekali kata-kata mu nak, uang tersebut tidak berubah nilainya walaupun bentuknya sudah sangat kotor, dan tahukah kamu kita pun harus menjadi seperti uang tersebut anak ku"
Ibunya melanjutkan kata-katanya " Walaupun ibu menginjaknya, meremasnya, namun dia tetaplah uang $100, karena dia tetap bernilai. Ingat anak ku walaupun engkau mengalami kegagalan, jangan pernah engkau menyesal, buktikanlah diri mu bernilai dengan berani menghadapi kegagalan karena hanya orang gagal lah yang bisa menjadi sukses"
Begitu mendengarkan kata-kata ibunya, sang pemuda tersadar dan berjanji untuk menjadi bernilai seperti uang $100 tadi.
~Kegagalan adalah suatu proses menuju kesuksesan. Tidak ada kesuksesan yang didapat tanpa kegagalan pada tahap awalnya. Namun inti dari kesuksesan itu sendiri adalah pemberian nilai pada diri kita, sehingga menjadikan kita lebih berharga. Sama seperti uang $100, bagaimana pun bentuknya, dia tetap bernilai. Begitu juga kita walaupun kegagalan demi kegagalan selalu mendatangi kita, namun kita harus berani menghadapinya dan berani untuk mencoba lagi, karena kita adalah orang-orang yang bernilai, dan sukses hanya menjadi orang-orang yang bernilai~
Dari Saya,
Success and Wisdom
Bodhi Taruna
(Artikel di Sadur dari email yang diterima oleh bodhitaruna@gmail.com, identitas pengirim di sembunyikan atas permintaan pengirim)
|