Author: Success and Wisdom,
•12:55 AM






Alkisah di salah sebuah kota , tinggal seorang pengrajin emas dan seorang pembuat kendi. Perajin emas adalah seorang materialis dan pecinta harta, dia senantiasa berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan harta dan kekayaan. Semua orang tahu bahwa dia tidak mengindahkan kejujuran.

Sebaliknya, pembuat kendi adalah seorang yang jujur dan pekerja keras. Dia sangat dicintai oleh masyarakat. Setiap orang yang memiliki masalah akan datang meminta bantuannya. Si perajin emas berpikir, mengapa warga kota begitu menyintai pembuat kendi, padahal dia tidak memiliki harta benda. Menurutnya, cinta dan kasih sayang itu bisa didapat dari tipu dayanya. Karena itu timbul rasa dengki si pengrajin emas terhadap pembuat kendi.

Pada suatu hari, sewaktu petugas kota mengejar pencuri di pasar, si pengrajin emas melihat bahwa saat itu adalah momen yang tepat untuk menuntaskan dendamnya terhadap pembuat kendi. Oleh sebab itu, dia menunjuk si pembuat kendi dan berbohong dengan mengatakan: Saya melihat pencuri masuk ke rumah lelaki ini.

Petugas dengan segera memasuki rumah pembuat kendi dan ketika dia tidak menemukan tanda-tanda adanya pencuri, ia menyeret paksa si pembuat kendi ke pengadilan dan memintanya untuk menyerahkan si pencuri. Pembuat kendi bersumpah bahwa dia tidak mengetahui apa-apa. Tapi ada daya, ia tetap dijebloskan ke penjara. Selang beberapa hari kemudian, pencuri tersebut tertangkap dan sekaligus membuktikan bahwa pembuat kendi tidak bersalah. Diapun dibebaskan. Sebaliknya, pengrajin emas yang berbohong mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya.

Setelah peristiwa itu, si pengrajin emas itu bukan hanya tidak menyesal atas tindakannya, tetapi malah semakin dibakar oleh api kedengkian terhadap pembuat kendi. Apalagi, dia menyaksikan bahwa si pembuat kendi semakin dicintai oleh masyarakat.

Dengki dan iri hati sedemikian membakar jiwa dan hatinya sehingga dia mengambil keputusan yang sangat berbahaya. Dia menyediakan racun dan memperalat seorang anak muda bodoh untuk meracun si pembuat kendi dengan memberinya imbalan seratus keping emas. Hari yang ditetapkan pun tiba. Perajin emas menanti suara jerit tangis dari rumah pembuat kendi. Tetapi hal itu tidak terjadi. Sebaliknya pembuat kendi kelihatan sehat dan segar bugar seperti biasa.

Pengrajin emas merasa heran dan dengan segera dia mencari anak muda itu dan menyelidiki apa yang terjadi. Sadarlah dia bahwa bukan hanya si pembuat kendi itu tidak diracun, tetapi anak muda tersebut malah lari dari kota membawa seratus keping emas pemberiannya.

Ketika perajin emas ini mendengar berita itu, dia merasa sangat sedih. Begitu sedihnya sampai ia jatuh sakit. Tidak ada dokter yang bisa mengobatinya. Akhirnya pengrajin emas pun meninggal karena sifat dendam dan iri hati nya.

~ Sifat iri hati dan dengki adalah akar dari semua perbuatan jahat dimuka bumi ini. Iri hati selalu muncul dari diri orang yang tidak perna merasa puas, menyukuri apa yang dimilikinya sekarang, sehingga selalu muncul perasaan ingin menguasai apapun yang menjadi hak milik orang lain. Ada baiknya kita sebagai manusia, lebih menikmati semua yang telah kita miliki, menyikapi perbedaan dengan bijak, dan menutupi rasa iri hati dengan rasa simpati kepada orang lain, tentunya, tidak ada lagi dendam ataupun perbuatan jahat lain, yang muncul karena sifat iri hati ataupun dengki ~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna


|
This entry was posted on 12:55 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.