•8:58 PM
Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil, namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu ditangkap pada malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom, tanpa diikat. Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus, lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari.
Yang menarik, tentu saja kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat. Namun, seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.
Jurusnya hanya satu, si penangkap tahu betul sifat para kepiting itu. Jika ada seekor kepiting yang nyaris meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Bila ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun. Begitu seterusnya, sampai akhirnya tak seekor kepiting pun yang berhasil kabur dari baskom.
Keesokan harinya, sang penangkap tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.
~Cerita diatas sama dengan kehidupan yang biasa kita alami. Orang disekitar kita selalu merasakan iri atas keberhasilan kita, dan selalu ingin menarik diri kita ke dalam lubang kegagalan. Namun kita pun harus menyikapi dengan bijak, selalu berpikir positif, biarkan pandangan-pandangan negatif selalu menghalangi kita, buktikan dengan bijak, bahwa sukses selalu datang bagi orang selalu bekerja keras, dan memiliki visi untuk menang~
Dari Saya,
Success and Wisdom
Bodhi Taruna
(Artikel disadur dari eksiklopedia perilaku hewan)