"Yang mulia, bagaimanakah saya akan lahir ke dunia, tolong jelaskan pada ku?" tanya sang malaikat kepada raja langit
"Tentu anakku.... engkau akan lahir dari seorang malaikat yang telah aku ciptakan untuk melindungi mu" Jawab raja langit
"Dan apabila saya dalam perasaan sedih, tertekan sebagai seorang bayi yang tidak berdaya sama sekali, apa yang harus saya lakukan yang mulia, adakah yang akan menghiburku" tanya sang malaikat lagi kepada raja langit
"Tentu....malaikat tersebutlah yang akan setia menemani dalam sedih dan menghibur mu disetiap masalah yang engkau hadapi" jelas sang raja langit kepada sang malaikat
Dengan perasaan yang belum puas, kembali sang malaikat memberikan pertanyaan kepada raja langit.
"Disaat saya menjadi bayi, siapakah yang akan memberikan daku makanan, membersihkan kotoran manusia ku, memandikan ku, dan memberikan senandung merdu disaat daku akan tidur" tanya sang malaikat
"Sama seperti jawaban ku yang tadi wahai anakku, malaikat itu lah yang akan melakukannya dengan suka cita, menyuapi setiap sendok makanan mu, membersihkan kotoran manusia mu yang menjijikkan tanpa mengeluh, setiap hari 2 kali memandikan mu dengan air yang bersih dan hangat, serta akan senandung walaupun tubuhnya penuh kelelahan karena merawatmu setiap hari, setiap waktu dengan suka cita" papar raja langit menjelaskan
"Wahai Yang Mulia...berkenankan engkau mengatakan nama malaikat tersebut...sungguh mulia perbuatannya pada ku" tanya sang malaikat
"Wahai anak ku, engkau tidak perlu mengetahui namanya namun kamu engkau akan terbiasa memanggilnya IBU, setelah kau dewasa dan menjadi seorang yang sukses, jangan pernah melupakan jasa-jasa IBU mu, karena dia adalah malaikat berhati permata" jawab sang raja langit menyudahin perbincangan mereka.
Sang malaikat pun tampak puas dengan penjelasan raja langit.
~Pembaca yang bijaksana, sungguh gamblang dan jelas perumpamaan cerita diatas. Bagaimana seorang ibu memiliki hati yang sangat indah di dunia ini. Dengan suka cita tanpa merasakan sakit dan peluh yang dihadapinya, ibu senantiasa tanpa jasa membesarkan kita. Sungguh tidak bermoral bagi mereka yang menelantarkan ibunya disaat tua, disaat mereka sudah menunggu waktu terakhirnya. Berikan curahan waktu dan balas jasa tanpa pamrih ke mereka, karena hakekatnya mereka pun telah memberikan curahan waktu tanpa pamrih sewaktu kita kecil. Jadilah manusia bijak yang mampu menghargai besarnya arti seorang ibu~
Dari Saya,
SUCCESS AND WISDOM
Bodhi Taruna