•1:33 AM
Kalidasa ada penyair ternama pada abad 3 masehi. Alkisah diceritakan pada saat Kalidasa masih kecil, dia tinggal dipondok kecil tepat dihadapan kerajaan. Dibalik istana tersebut banyak terdapat pohon mangga yang lebat. Pada musimnya buah-buah mangga yang harum berlimpah ruah.
Disaat tidak ada orang, kalidasa sering memanjat untuk makan mangga-mangga tersebut.Dan pada suatu hari, disaat kalidasa sedang memanjat dan memakan, dia tidak menyadari sedang dilihat oleh raja, dari balik jendela istana.
Pagi itu ketika raja sedang mengupas mangga, jari nya terkena pisau yang tajam, sehingga mengakibatkan darah yang banyak. Melihat hal tersebut, raja menjadi murung, dan memanggil para penasehat dan peramal untuk mencari tahu masalah tersebut.
Para penasehat dan peramal berdiskusi dan membahas hal ini, dan kemudian salah satu dari mereka berbicara:
"Celaka!, apakah paduka raja ada melihat hal yang tidak baik hari ini, karena ini bisa bertanda buruk bagi raja dan kerajaan"
Raja berpikir, dan berkata :
"Aku melihat anak kecil mencuri mangga kemarin"
"Lebih baik Paduka Raja segera menyingkirkan anak tersebut, karena anak tersebut bisa menjadi bencana bagi raja dan kerajaan" sambung salah satu dari peramal dan penasahat raja tersebut.
Akhirnya, raja memanggil kalidasa untuk menghadap. Dengan ketakutan kalidasa menghadap dan menyadari kesalahannya mencuri.
"Anak kecil, kamu adalah bencana bagi saya dan kerajaan, sehingga aku harus menyingkirkan mu dari kerajaan ini, sebagai raja yang baik hati, apa pesan terakhir mu?" Raja berkata kepada kalidasa
"Hamba menyesal telah menjadi bencana dan nasib buruk bagi kerajaan dan Paduka, namun tidaklah adil apabila orang yang melihat saya mencuri juga tidak dihukum, karena dia juga membawa sial bagi ku"
Mendengar jawab kalidasa, raja tersadar betapa bodohnya dia mendengarkan kata-kata penasehat dan peramal yang diyakinin sebagai orang bijaksana, ternyata malah kejam. Beliau terkesan oleh kearifan seorang anak kecil tak lain adalah kalidasa.
~Kebijaksanaan kadang kala tidak bisa diukur dari status ataupun jabatan seseorang. Namun kebijaksanaan dapat muncul dari hati yang suci, yang mengatasnamakan kebenaran dan keadilan. Kebijaksanaan muncul karena kerendahhatian dan kearifan seseorang~
Dari Saya,
Success and Wisdom
Bodhi Taruna
Disaat tidak ada orang, kalidasa sering memanjat untuk makan mangga-mangga tersebut.Dan pada suatu hari, disaat kalidasa sedang memanjat dan memakan, dia tidak menyadari sedang dilihat oleh raja, dari balik jendela istana.
Pagi itu ketika raja sedang mengupas mangga, jari nya terkena pisau yang tajam, sehingga mengakibatkan darah yang banyak. Melihat hal tersebut, raja menjadi murung, dan memanggil para penasehat dan peramal untuk mencari tahu masalah tersebut.
Para penasehat dan peramal berdiskusi dan membahas hal ini, dan kemudian salah satu dari mereka berbicara:
"Celaka!, apakah paduka raja ada melihat hal yang tidak baik hari ini, karena ini bisa bertanda buruk bagi raja dan kerajaan"
Raja berpikir, dan berkata :
"Aku melihat anak kecil mencuri mangga kemarin"
"Lebih baik Paduka Raja segera menyingkirkan anak tersebut, karena anak tersebut bisa menjadi bencana bagi raja dan kerajaan" sambung salah satu dari peramal dan penasahat raja tersebut.
Akhirnya, raja memanggil kalidasa untuk menghadap. Dengan ketakutan kalidasa menghadap dan menyadari kesalahannya mencuri.
"Anak kecil, kamu adalah bencana bagi saya dan kerajaan, sehingga aku harus menyingkirkan mu dari kerajaan ini, sebagai raja yang baik hati, apa pesan terakhir mu?" Raja berkata kepada kalidasa
"Hamba menyesal telah menjadi bencana dan nasib buruk bagi kerajaan dan Paduka, namun tidaklah adil apabila orang yang melihat saya mencuri juga tidak dihukum, karena dia juga membawa sial bagi ku"
Mendengar jawab kalidasa, raja tersadar betapa bodohnya dia mendengarkan kata-kata penasehat dan peramal yang diyakinin sebagai orang bijaksana, ternyata malah kejam. Beliau terkesan oleh kearifan seorang anak kecil tak lain adalah kalidasa.
~Kebijaksanaan kadang kala tidak bisa diukur dari status ataupun jabatan seseorang. Namun kebijaksanaan dapat muncul dari hati yang suci, yang mengatasnamakan kebenaran dan keadilan. Kebijaksanaan muncul karena kerendahhatian dan kearifan seseorang~
Dari Saya,
Success and Wisdom
Bodhi Taruna