Author: Success and Wisdom,
•6:29 PM







Nun Jauh di sana, bertahun-tahun yang silam, di sebuah kota kecil di India kuno, terlihatlah seorang pemuda sedang duduk termenung dekat sebuah taman, raut wajahnya penuh dengan ketidakbahagiaan, penuh kesal, dan mulutnya tak berhenti-henti mengeluarkan suara-suara keputusasaan.

Tak jauh dari tempat pemuda tadi, terlihat seorang kakek yang lanjut usia, sedang mendatangi pemuda tadi, melihat wajah pemuda yang begitu acuh akan kehadirannya, bertanya lah dia:
"Apa yang sedang kamu pikirkan wahai pemuda, kenapa aku melihat wajah mu penuh dengan kekesalan?"
"Dimanakah aku harus mencari kebahagiaan, kenapa aku tidak dapat menemukannya?" Jawab pemuda tadi tanpa menoleh ke sang kakek yang lanjut usia
"Oh...kalo kamu ingin mendapatkan kebahagiaan, tangkaplah capung yang berterbangan di taman disamping mu itu, dan bawalah kepada ku, maka akan aku beri jawaban mengenai kebahagiaan setelah itu" sahut kakek tersebut

Dengan wajah malas, dan langkah gontai, diikuti permintaan kakek tersebut, pergilah pemuda tadi ke taman tersebut, dan mulailah dia menangkap capung yang diminta sang kakek, namun sudah sekian lama mencari capung tersebut, tidak satupun capung yang dia dapatkan . Dia pun mulai berusaha dengan keras, berlari kesana kemari, tanpa tentu arah, di tabraknya rumput-rumput yang menghalanginya, dengan nafas yang terengah-engah, dia terus menangkap tanpa memperdulikan apapun yang ada didepannya, namun tetap saja tidak ada capung didapatnya.

Sang kakek yang memperhatikannya dari jauh, langsung mendekatinya, dengan tersenyum dia pun berkata :
"Begitukah engkau ingin mendapatkan kebahagiaan? dengan berlari tanpa tentu arah, menabrak apapun yang ada didepanmu, merusak rumput-rumput dan membuat capung-capung itu menjauhi mu? "
"Anak muda, mencari kebahagiaan sama dengan menangkap capung, semakin engkau ingin meraihnya, semakin dia menjauhi mu, ingat kebahagiaan itu bukan benda yang berwujud, dan bukan untuk dimiliki, kebahagiaan hanya bisa dirasa oleh hati" Lanjut sang kakek

Sang kakek pun mendekati taman dan tanpa susah payah ditangkap sebuah capung dari taman tersebut
"Untuk mendapatkan kebahagiaan, harus menggunakan hati. Dengan hati yang bersih, maka kebahagiaan akan datang dengan sendirinya. Selama hati mu penuh dengan ambisi untuk mendapatkan kebahagiaan, sesungguhnya kebahagiaan itu sendiri dengan sendirinya akan menjauh dari dirimu, mengertikan engkau anak muda" kata kakek tersebut sambil tersenyum kepada pemuda tadi
"terima kasih kek, aku telah mengerti" Sahut pemuda tadi dengan wajah yang riang

~Kebahagiaan bukanlah target yang harus kita capai, namun kebahagiaan adalah buah dari perbuatan baik kita. Dengan hati yang tulus dan menghargai semua proses hidup yang kita lalui dengan suka cita, niscaya kebahagiaan sudah adalah dalam diri kita. Namun seperti menangkap capung, semakin kita berlari tanpa arah, dengan ambisi untuk mendapatkan kebahagiaan, maka kebahagiaan akan menjauh dari kita. Jangan hanya bisa mengeluh, namun hargailah waktu kita sekarang ini, karena kebahagiaan akan menjadi milik orang yang menghargai hidup ~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna


|
Author: Success and Wisdom,
•7:17 PM







Alkisah dijaman tiongkok kuno, hiduplah seorang ayah beserta anaknya yang masih kecil berusia 7 tahun. Ibunya meninggal pada saat anak tersebut berusia 2 tahun, sehingga anak tersebut dirawat oleh pembantu suruhan ayahnya. Ayahnya adalah pengusaha yang sukses, sehingga waktunya selalu dihabiskan untuk bekerja dan mencari uang. Anak selalu merasakan kesepian dan pada suatu malam anaknya berkata pada ayahnya yang baru pulang dari kerja:

"Ayah kalo boleh tau berapa kan penghasilan ayah satu jam"
"Buat apa kamu tahu, sana pergi tidur" Sahut ayahnya ketus
Mendapat jawaban ayahnya yang ketus, anak tersebut pun terdiam dan membalikkan badannya menuju tempat tidur.

Keesokkan harinya, anaknya tersebut pun kembali menanyakan hal yang sama kepada ayahnya, kesal karena ditanya terus ayahnya pun menjawab:
"Satu jam ayah bisa menghasilkan uang 1 keping emas, kenapa engkau selalu bertanya begitu" tanya ayahnya penasaran

Anaknya berlari ke kamar dan kembali ke tempat ayahnya sambil mengambil sebuah celengan berbentuk ayam, dan memecahkannya. Dikumpulinnya kepingan-kepingan uang didalam celengan tersebut, dan dihitungnya.

Sang Ayah yang penasaran melihat tingkah anaknya pun bertanya:
"Apa yang kamu lakukan dengan uang tersebut, apakah engkau ingin membelinya dengan permen, tahukah kamu ayah mencari uang dengan susah?" tanya ayahnya dengan kesal
"Ayah, aku telah mengumpulkan uang yang ayah berikan kepada ku satu sen demi satu sen, dan aku berhasil mengumpulkan 1/2 keping emas, boleh kan aku membeli waktu ayah 1/2 jam saja? aku sangat merindukan ditemani ayah sewaktu tidur, bukan oleh orang lain, aku sangat ingin dipeluk dan merasakan kehangatan belaian orang tua, walaupun hanya 1/2 jam, aku mohon ayah" sahut anak tersebut sambil menahan isak air mata

Ayahnya yang mendengar kata-kata anaknya hanya bisa terdiam, dan tertunduk haru

~Kasih sayang orang tua melebihin apapun didunia ini, apalagi bagi anak-anak kecil, mereka butuh akan kehangatan orang tuanya, namun akibat kesibukkan dan dengan dalih ingin membahagiakan keluarga, kita terlalu sibuk dengan pekerjaan dan mengabaikan tanggung jawab kita yang lebih penting yaitu, memberikan perhatian dan pengertian kepada anak dan keluarga kita. Ingat, uang buka segalanya, karena uang tidak dapat membeli kebahagiaan sejati dalam hidup ini~

Dari Saya,

Success and Wisdom

Bodhi Taruna
|